Minggu, April 20, 2025
BerandaBeritaKembangkan Potensi Kopi Luwak Terbaik, Kepala Desa Perangat Baru akan Bangun Kerjasama...

Kembangkan Potensi Kopi Luwak Terbaik, Kepala Desa Perangat Baru akan Bangun Kerjasama dengan Pihak Swasta

Infokaltim.id, Tenggarong- Beberapa waktu lalu, Pemerintah Desa Perangat Baru Kecamatan Marangkayu mendapat bantuan berupa sepuluh ekor luwak dari Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar).

Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan Pemkab Kukar untuk menjadikan desa Perangat Baru sebagai desa atau Kampung Kopi Luwak.

Kepala Desa (Kades) Perangat Baru, Fitriati mengatakan, wilayah tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan perkebunan kopi.

Ia menyebutkan, Pemdes kini menyiapkan lahan sekitar 60 hektar untuk mengembangkan potensi kopi luwak, namun baru ditanami sekitar 25 hektar oleh kelompok tani.

“Yang sudah maksimal produksinya sekitar 2 hektar. Sisanya baru berjalan umur 6 bulan sampai 2 tahun,” kata Fitriati , Rabu (12/04/2023).

Fitriati mengaku untuk pengembangan kopi sudah mendapat bantuan dari Pemkab Kukar melalui Dinas Perkebunan berupa Lantai Jemur, Rumah Produksi, Jalan Tani dan Embung.

Meski perawatan kopi oleh kelompok tani didampingi Bumdes, Fitriati merencanakan agar ke depan kopi tersebut dikelola sepenuhnya oleh Bumdes.

“Termasuk ke depan akan dijadikan tempat wisata yaitu kampung kopi luwak yang dikelola oleh Bumdes,” ujarnya.

Ia mengaku kopi yang telah dipanen sudah sampai ke pemerintah pusat bahkan sudah di konsumsi oleh kontraktor asal Australia.

Fitriati juga membeberkan, pihaknya sudah membangun komunikasi dengan pengelola pantai Pandawa yang ada di Bali, untuk memasarkan kopi dengan harga lima juta sekilo.

“Pihak di Bali siap mengambil untuk hasil produksinya. Kita akan buat kontrak kerjasama,” bebernya.

Sementara itu pemasaran juga sudah dilakukan kepada pihak asosiasi hotel, seperti Hotel Mercure, Ibis maupun Aston.

“Pasarnya sudah banyak, tinggal produksinya saja lagi yang perlu ditambah,” katanya.

Ia menjelaskan kopi luwak yang berada di Perangat Baru termasuk jenis kopi yang masih langka, sebab di Indonesia hanya terdapat di tiga tempat, pertama di Jambi, Jember dan Kaltim.

“Kaltim yakni di desa Perangat Baru,” sambungnya.

Sesuai dengan program pemerintah dari 18 poin sustainable development goals (SDGs) desa yang salah satunya yaitu pengentasan kemiskinan, dengan potensi kopi yang cukup menjanjikan seperti harga dan peminat yang tinggi tersebut Fitriati  berharap agar Pemkab terus melirik potensi desa Perangat Baru.

“Kami berharap warga kami sejahtera,” tutupnya.

[Rfr | Ard | Ads Kominfo Kukar].

RELATED ARTICLES

Most Popular