Infokaltim.id, Tenggarong– Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite masih terjadi di Desa Jantur Kecamatan Muara Muntai Kukar beberapa Minggu terakhir.
Kelangkaan tersebut membuat para nelayan di Desa Jantur memilih untuk berhenti sementara dalam mencari ikan. Alasannya, harga jual ikan yang murah sangat tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan pada saat mencari ikan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi DPRD Kukar, Sopan Sopian menyebutkan, kenaikan dan kelangkaan BBM jenis pertalite di Kecamatan Muara Muntai akibat pendistribusian yang kurang maksimal dari PT Pertamina.
Kata Politikus Gerindra itu, bahwa di Kecamatan Muara Muntai hanya memiliki satu Agen Premium dan Minyak Solar (APMS).
Akibat APMS yang tidak sesuai dengan standar operasional, PT Pertamina, kata dia, tidak mau terjadi hal yang tidak diinginkan. Karena hal tesebut pendistribusian pun dibatasi oleh PT. Pertamina.
Kelangkaan BBM yang terjadi sepekan ini, Sopan khawatir terjadi krisis ekonomi di Muara Muntai. Pasalnya, daerah perairan tersebut dihuni oleh masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.
“Mayoritas masyarakat kami di Desa Jantur ini merupakan nelayan,” kata Sopan Sopian, pada Kamis (03/08/2023).
Anggota dewan dari Dapil VI itu mengaku telah menyampaikan persoalan kelangkaan tersebut kepada Ketua DPRD Kukar, Abdul Rasid.
Selain itu, Sopan juga mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Bagian Ekonomi Pemkab Kukar.
Kata dia, dalam waktu dekat ini Pemkab Kukar melalui pihak terkait akan mendata beberapa kebutuhan pangkalan BBM di Kecamatan Muara Muntai.
“Saya sangat prihatin, karena sebagian para nelayan hanya bertahan hidup dari uang hasil tabungan. Sekarang kita menunggu informasi dari pemerintah,” pungkasnya.
[Rfr|Anl|Ads DPRD Kukar]