
Infokaltim.id, Samarinda- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Deni Hakim Anwar akui banyaknya laporan terkait program pengendalian banjir.
“Jujur banyak masyarakat menyampaikan pesan kepada kami, bahwa dulu ketika hujan deras 10 menit saja, tidak asing bagi kita semua, pasti akan ada gambar yang viral,” ujar Deni.
Diantaranya terdapat gambar kapal ponton batubara di depan Mall Lembuswana, sebagai bentuk kritik masyarakat kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.
“Kemudian banjir di kawasan Bengkuring, Gunung Lingai, Jalan Gelatik, Jalan A Yani, Jalan Hasan Basri, Jalan Gatot Subroto, Simpang Empat Sempaja,” imbuhnya.
Beberapa daerah tersebut sering terjadi banjir. Bahkan hingga terjadi kelumpuhan total, kini hampir tiga tahun, sudah tidak ada lagi banjir di lokasi-lokasi tersebut.
“Ini artinya, program pengendalian banjir Pemkot Samarinda yang sudah berjalan selama ini betul-betul signifikan hasilnya,” bebernya.
Menrutnya program ini benar-benar sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat diseluruh titik-titik yang semulanya memang menjadi langganan banjir.
“Selanjutnya program pengendalian banjir secara komfrehensif, berupa pembangunan kolam-kolam retensi, pembangunan sistem drainsase modern,” urainya.
Serta pembangunan tanggul atau turap sungai, revitalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) yang mana sangat-sangat luar biasa, yang belum pernah dikerjakan oleh pemerintah sebelumnya.
[Anr|Anl|Ads]