
Infokaltim.id, Samarinda- Terjadi kontroversi terkait proyeksi bus listrik di Kota Samarinda, khususnya di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda.
Baru-baru ini, ada laporan bahwa rencana pengadaan bus listrik mungkin harus dibatalkan dan digantikan dengan bus konvensional.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, sistem bus listrik belum cukup mendukung untuk medan jalan di Samarinda.
Dalam merespons permasalahan ini, Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menjelaskan bahwa awalnya ide penggunaan bus listrik muncul dengan tujuan untuk mengatasi kemacetan di Kota Samarinda.
Namun, dia menyadari bahwa hal ini tidak akan secara instan mengatasi masalah tersebut.
“Masih banyak warga Samarinda yang tinggal di daerah terpencil atau gang-gang kecil, yang membuat penggunaan bus listrik menjadi sulit karena kurangnya halte di wilayah mereka,” ujar Novan, Senin (06/11/2023).
Oleh karena itu, perlu upaya lebih lanjut untuk mengatur rute dan titik jemput bus listrik di Samarinda.
Dia juga mencatat bahwa jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, masyarakat mungkin akan terus menggunakan kendaraan pribadi atau layanan transportasi online.
“Saya memahami bahwa penyesuaian harus dilakukan sesuai dengan kondisi kota dan kebutuhan warganya,” tegasnya.
Meskipun begitu, Novan mengatakan bahwa mereka akan menunggu perkembangan dari Pemkot untuk menentukan bagaimana sistemnya akan ditingkatkan, sehingga dapat lebih efektif dalam mengurangi kemacetan.
[Anr|Anl|Ads]