
Infokaltim.id, Samarinda- Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Sri Puji Astuti melihat satuan pendidikan di Samarinda belum ada kajian pembangunan sekolah.
“Beberapa satuan pendidikan di Kota Samarinda yang memang seharusnya saat dibangun itu ada kajian-kajian teknis dan kajian sosial,” ujarnya, Selasa (07/11/2023).
Menurtunya hal-hal ini yang tidak terlalu diperhatikan oleh pemerintah kota (pemkot) dan dampaknya, saat banjir maka sekolah inipun ikut terendam.
“Aksesnya saja sudah tidak bisa karena banjir, jadi tidak ada kendaraan di situ. Lalu bagaimana kondisi sekolahnya dan fasilitasnya,” urainya.
Puji mengatakan saat banjir hampir semua fasilitas yang dimiliki sekolah ini terandam juga. Di mana akan merusak semua perabotan yang ada.
“Karena semua kabanyakan dari kayu. Lalu komputer, listrik dan sebagainya pasti akan rusak, dokumen-dokumen dan arsip bisa saja hilang atau tercecer,” bebernya.
Beberapa poin tersebutlah yang harusnya mendapatkan penanganan yang bagus. Harapannya dengan adanya rancangan peraturan daerah (raperda) tentang satuan pendidikan aman bencana ini, semua unsur-unsur yang membuat sekolah aman.
“Semoga yang membuat anak-anak tidak aman dan tidak sejahtera sekolahnya, itu bisa kita minimalisasi. Sehingga mengikuti standar-standar yang ditentukan oleh kementrian,” jelasnya.
Dalam hal ini dijelaskannya bahwa ada banyak sekolah satuan pendidikan di Kota Samarinda yang membangun gedung belum sesuai dengan ketentuan dari kementrian.
[Anr|Anl|Ads]