Infokaltim.id, Tenggarong- Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar) Sunggono membuka Pelatihan Dasar Bahasa Isyarat dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional 2023, Jum’at (15/12/2023) di aula Kantor Bappeda Kukar.
Kegiatan yang digelar oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kukar tersebut diikuti peserta dari OPD Pemkab Kukar. Pelatihan digelar dengan mengusung tema Bersatu Dalam Aksi Untuk Menyelamatkan dan Mencapai SDG’s Untuk, Dengan dan Oleh Penyandang Disabilitas.
Sunggono mengatakan, pelatihan ini sebagai bentuk dukungan Pemkab Kukar terhadap pencapaian SDG’s penyandang disabilitas. Pemkab Kukar juga berkomitmen untuk mendukung kesejaheraan penyandang disabilitas.
Bentuk dukungan Pemkab Kukar adalah pemberian alat bantu aksebilitas bagi 230 orang penyandang disabilitas. Terduri dari kursi roda, alat bantu dengar, tongkat kruk (kaki tiga), tongkat adaptif untuk tuna netra, kaki palsu dan motor roda tiga.
Kemudian, memberikan bantuan paket sembako kepada 235 orang penyandang disabilitas yang terdata dalam P3KE, memenuhi kebutuhan makan sehari-hari untuk 40 anak penyandang disabilitas di Asrama SLB Negeri Tenggarong. Mendorong semua OPD untuk menyediakan sarana aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di kantor-kantor dan tempat umum, sehingga dapat mengakses pelayanan publik dengan baik.
“Peringatan hari sisabilitas Internasional di Kabupaten Kukar tahun 2023 ini dilaksanakan agar kita tahu dan merasakan hambatan yang mereka hadapi,” kata Sunggono.
Pemkab Kukar menyambut baik peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun ini, karena Dinsos melakukan pelatihan dasar bahasa isyarat dengan harapan semua OPD bisa berkomunikasi dengan saudara-saudara yang mempunyai hambatan dalam pendengaran dan berbicara. Para penyandang disabilitas mempunyai hak yang sama dengan orang normal dan hak untuk mendapatkan pelayanan publik oleh pemerintah.
“Saya minta peserta bisa mengikuti dan memahami bahasa isyarat meskipun pelatihan ini dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Minimal bahasa isyarat secara umum bisa dipahami, agar warga kita yang mengalami hambatan dalam pendengaran dan berbicara bisa terlayani dengan baik di OPD masing-masing,” pinta Sunggono.
Sementara itu, Kepala Dinsos Kukar, Hamly mengatakan, pengenalan bahasa isyarat sangat penting dilakukan, mengingat pegawai sering kali kesulitan ketika menerima penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna wicara yang membutuhkan pelayanan. Kemampuan dalam berbahasa ini menjadi hambatan bagi Dinsos Kukar untuk mengetahui pelayanan yang dibutuhkan.
“Kepada seluruh OPD, terutama yang berhubungan dengan pelayanan langsung ke masyarakat, agar menyediakan fasilitas yang mendukung para disabilitas guna memperoleh pelayanan dengan mudah. Dengan demikian kita dapat bersama-sama mewujudkan kesejahteraan penyandang disabilitas di Kukar,” imbuh Hamly.
Usai pembukaan, Sunggono didampingi Hamly dan Sekretaris Dinsos Kukar Yuliandris Suherdiman berfoto bersama dengan para narasumber dan peserta pelatihan. Dilanjutkan pemberian materi dan pelatihan bahasa isyarat kepada peserta oleh narasumber Anita Rahayu dibantu Lina Oktaviani Meriana dan Febrina Hermawaty.
[hms|ard]