infokaltim.id Samarinda- Wakaf adalah suatu bentuk amalan yang dianjurkan dalam Islam. Pada praktiknya, wakaf melibatkan penyerahan sebagian harta atau aset untuk dipergunakan demi kepentingan umum.
Senin 18 Desember 2023, Pejabat Akta Ikrar Wakaf dalam hal ini Kepala Kantor Urusan Agama Samarinda Utara Lalu Herman didampingi staf KUA Fuad Asyifuddin. memimpin prosesi ikrar wakaf dan penandatangan acara serah terima tanah dari Yacob P mewakili keluarga kepada ketua Yayasan Baladuna Perjuangan Sembilan H. Mahmud Amir,
Tanah wakaf seluas 2143M2 terletak di Perjuangan 9 Sempaja Selatan Samarinda diperuntukkan untuk sarana ibadah. Sebagaimana petunjuk dan arahan Pejabat Akta Ikrar Wakaf Lalu Herman, “Sarana ibadah dapat diartikan dalam kegiatan yang lebih luas meski utamanya adalah sarana Ibadah berupa masjid. Kedepan bisa dibangun diarea sekitar seperti sarana pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi umat.
Saat ini juga diperlukan adanya wakaf produktif untuk menjaga kelangsungan operasional dan produktifitas kegiatan kedepannya.“

Dalam pengantar ikrar Wakaf Machnun Uzni mengungkapkan tentang keutamaan Wakaf. Mengutip tentang bagaimana orang-orang menyesal selama didunia tidak pernah berinfak dengan harta terbaiknya termasuk didalamnya berwakaf.
Sebagaimana disebutkan didalam surat al Munafiqun ayat ke-10, “Infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antaramu. Dia lalu berkata (sambil menyesal), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)-ku sedikit waktu lagi, aku akan dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang saleh.”
Wakaf menjadi sarana melanggengkan amal kebaikan sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Jika manusia telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang senantiasa mendoakan kedua orangtuanya.”
Dua saksi ikut menandatangi ikrar wakaf yaitu Ketua RT 01 Ardani Haji Busro dan H. Subroto. Hadir pula pengurus Yayasan Baladuna Perjuangan Sembilan diantaranya ipung Anindya dan Mahfudzi dan perwakilan pihak pewakif Hermasnyah serta M. Syarif.