Infokaltim.id Sangatta- Dalam Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK), Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim, Achmad Junaidi mengatakan bahwa pihak menggandeng Ikatan Praktisi Dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI) Universitas Mulawarman (UNMUL) Samarinda.
“Kedepan apapun yang kami butuhkan, untuk mengembangakan mau majukan DP2KB ini dengan programnya termasuk stunting, kami akan banyak menggandeng para akademisi, para praktisi yang memang paham secara teori dan bagaimana mengimplementasikan itu di lapangan,” ucap Kadis DPPKB Kutim Achmad Junaidi, saat mengawali sambutannya, pada Sosialisasi Penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) Kabupaten Kutai Timur tahun 2024, yang dibuka oleh Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Poniso Suryo Renggono, di Ruang Tempudau, Kantor Bupati, Pusat Pemerintahan Kabupaten Kutim, Rabu (05/6/2024).
“Ini sangat penting, di mana pun kami bertugas selalu memanfaatkan orang pintar untuk mensuport program kerja kita. Hari ini telah hadir dari IPADI Unmul Provinsi Kaltim. Dan dari undangan, kami mengundang 21 stakeholder terkait berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi dalam GDPK,” jelas Junaidi yang sebelumnya menjabat Kabid PAUD dan PNF Disdik Kutim ini.
Lebih lanut Junaidi menyebut, dokumen GDPK tersebut sangat penting. Maka dari perangkat daerah yang tidak hadir dalam sosialisasi itu, pihaknya akan melakukan jemput bola. Hal itu, menurut agar ada persamaan pemahaman terkait GDPK Kutim.
“Kita akan jemput bola, kita harus pro aktif kalau ada yang diundang tidak datang. Jangan sampai begitu domain kajiannya sudah selesai semua, ada gagal paham atau tidak mengerti isi di dalamnya.
Kenapa harus hadir di sini, supaya nanti memahami struktur serta isi yang disampaikan oleh narasumber kita ini. Seingga nanti saat kita bergerak untuk langkah selanjutnya, itu kita paham siapa berbuat apa, terhadap isi dari dokumen yang kita susun ini nanti,” terang Junaidi.
[anl|ads]