Sabtu, April 19, 2025
BerandaBeritaDPRD Samarinda Dukung Penggunaan Pakaian Adat di Sekolah, Upaya Pelestarian Budaya Indonesia

DPRD Samarinda Dukung Penggunaan Pakaian Adat di Sekolah, Upaya Pelestarian Budaya Indonesia

Infokaltim.id, Samarinda- Baru-baru ini pemerintah pusat menyarankan siswa dan siswi di sekolah untuk menggunakan baju adat.

Namun, ternyata keputusan tersebut mendapatkan protes dari berbagai pihak. Banyak yang menyebut jika keputusan ini bisa memberatkan orang tua murid. Ide ini juga disoroti oleh Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Dmayanti.

“Meskipun rencana ini maksudnya baik, tetapi untuk pelaksanaannya sebaginya dilakukan secara bertahap, untuk memastikan kesiapan dari semua pihak,” ungkap Damayanti.

Menurutnya, budaya asing justru sudah menguasai Indonesia. Dan anak-anak justru lebih suka budaya asing ketimbang budaya asli Indonesia.

“Saat ini anak-anak sudah terlalu tergerus oleh perkembangan teknologi. Anak-anak sekarang ini lebih suka meniru budaya orang luar,” ungkapnya.

Bahkan dia juga amempertanyakan anak-anak zaman sekarang yang tidak tahu menahu terkait dengan tokoh-tokoh asli Indonesia.

“Maka dari itu pentingnya mempertahankan budaya lokal kita, dan mencegah anak-anak melupakan teradisi mereka sendiri, agar tidak diakui oleh negara lain,” imbuhnya.

Jajaran Pimpinan DPRD Samarinda Mengucapkan Selamat Hari Keluarga Internasional. (iklan banner/ads).

“Kalau pandangan saya itu perlu diimplementasikan, karena untuk menjaga kebudayaan kita juga. Jangan sampai anak-anak lupa dengan tradisi sendiri,” ujarnya.

Namun, ia juga menyadari adanya kekhawatiran bahwa kebijakan ini bisa memberatkan sebagian pihak. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar implementasi dilakukan secara bertahap.

“Kalau dibilang memberatkan, ya, di satu sisi memberatkan. Mungkin bisa diimplementasikan secara bertahap. Kita tahu apa yang perlu diprioritaskan dan tidak. Harus ada kebijakan dari sekolah, tidak serta-merta harus sekarang,” jelasnya.

Ia mendukung inisiatif penggunaan baju adat sebagai seragam sekolah, asalkan dilakukan dengan perencanaan yang matang dan pendekatan yang bijak untuk memastikan keberhasilan dan penerimaan yang baik dari masyarakat.

“Perlahan-lahan memang perlu, untuk mempertahankan budaya kita. Jangan sampai tradisi dan budaya yang kita punya nantinya malah diakui oleh orang lain sedangkan kita sendiri bangga dengan budaya orang lain,” pungkasnya.

[Anr|Anl|Ads]

RELATED ARTICLES

Most Popular