Infokaltim.id, Bontang- Anggota DPRD Kota Bontang, Muhammad Aswar, menyerukan penegakan hukum yang lebih tegas terhadap masalah narkoba di Kota Bontang. Meskipun wilayah Bontang terbilang kecil, kasus penyalahgunaan narkoba masih marak terjadi, mengundang keprihatinan di kalangan masyarakat dan wakil rakyat.
“Masalah narkoba ini melibatkan ekosistem yang luas, mulai dari pengedar, pengguna, hingga pemasok. Kami mendesak Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polres Bontang untuk lebih serius dalam menangani kasus-kasus ini,” kata Aswar saat ditemui beberapa waktu lalu.
Politikus Partai Gelora itu menekankan pentingnya memutus mata rantai peredaran narkoba dengan menangkap langsung para pengedar yang menjadi akar masalah. “Pengedarnya harus ditangkap, terutama yang menjadi sumber peredaran di kota ini,” tegasnya.
Selain penegakan hukum, Aswar juga mendorong agar BNN dan Polres Bontang lebih aktif dalam melakukan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya narkoba kepada masyarakat. Ia menilai bahwa langkah ini harus melibatkan berbagai pihak, termasuk sekolah dan komunitas.
“Pemerintah juga perlu terlibat lebih aktif, khususnya di sekolah-sekolah, untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba,” ujarnya. Menurutnya, pencegahan tidak bisa hanya dibebankan pada aparat, tetapi juga memerlukan dukungan dari orang tua, guru, dan lingkungan.
Aswar sangat prihatin melihat beberapa pengguna narkoba yang masih berusia sangat muda, bahkan ada yang baru 17 tahun. Ia berharap aparat penegak hukum bisa fokus pada penangkapan bandar dan pengedar narkoba yang menjadi sumber utama masalah.
“Sumber narkoba ini harus ditelusuri secara serius, para bandar dan pengedarnya harus segera ditindak,” tambahnya.
Ia juga menyoroti bahwa kurangnya edukasi dan wawasan bisa menjadi faktor yang menyebabkan banyaknya pengguna narkoba. “Banyak dari mereka adalah korban, karena kurangnya edukasi, pengawasan dari orang tua, dan sosialisasi yang minim tentang bahaya narkoba,” pungkas Aswar.
[Ryu|Adv DPRD Bontang]