Minggu, April 20, 2025
BerandaBeritaYassier Arafat Minta Sinergi Semua Pihak Atasi Kasus Narkoba di Bontang

Yassier Arafat Minta Sinergi Semua Pihak Atasi Kasus Narkoba di Bontang

Infokaltim.id, Bontang- Tingginya angka penyalahgunaan narkoba di Kota Bontang menjadi perhatian serius bagi banyak pihak. Polres Bontang baru-baru ini mengidentifikasi sejumlah wilayah yang dianggap rawan, salah satunya adalah Kelurahan Berbas Pantai di Kecamatan Bontang Selatan. Di wilayah ini, banyak tersangka kasus narkoba yang telah ditangkap, mayoritas dari mereka adalah pengangguran yang menjadikan ekonomi sebagai alasan untuk terlibat dalam peredaran narkoba.

Menanggapi situasi ini, Anggota DPRD Kota Bontang Yassier Arafat menyampaikan keprihatinannya. Menurutnya, masalah narkoba di Bontang erat kaitannya dengan persoalan ekonomi dan pengangguran. “Sebagian besar dari mereka yang terjerat narkoba melakukannya karena alasan ekonomi. Ini adalah masalah yang harus diselesaikan bersama,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon.

Yassier menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Kota Bontang dan semua pihak terkait untuk menciptakan lapangan pekerjaan atau pelatihan keterampilan yang dapat membantu mengurangi pengangguran. “Kami, sebagai legislator, sudah berkali-kali menyuarakan hal ini. Diperlukan upaya bersama dari pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan solusi,” katanya.

Dia mengapresiasi berbagai program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah dilaksanakan, tetapi menegaskan bahwa hasil dari pelatihan tersebut harus dapat diterapkan langsung di Bontang. “Misalnya, pelatihan membuat sepatu atau kerajinan yang memanfaatkan sumber daya alam lokal. Ini bisa menjadi peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru di Bontang,” lanjut Yassier.

Selain itu, dia berharap bahwa dalam berbagai acara pameran di Bontang, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berfokus pada kerajinan diberi kesempatan untuk menampilkan produk mereka, sehingga dapat menarik minat masyarakat. “Kita punya banyak kegiatan pameran di Bontang, ini bisa jadi peluang bagi UMKM untuk berkembang,” ujarnya.

Dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bontang yang mencapai Rp 3,3 triliun, Yassier berharap ada langkah nyata dari pemerintah yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat, terutama dalam mengatasi pengangguran. “Kita harus memastikan bahwa anggaran besar ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat, termasuk dalam mengatasi masalah pengangguran yang menjadi salah satu penyebab utama kasus narkoba,” tambahnya.

Yassier juga menegaskan bahwa penanganan kasus narkoba tidak hanya harus fokus pada pengguna, tetapi juga pengedar. “Pengguna narkoba sebaiknya direhabilitasi, tapi pengedarnya yang harus ditangkap dan dihukum tegas. Ini yang perlu jadi perhatian,” pungkasnya.

[Ryu|Adv DPRD Bontang]

RELATED ARTICLES

Most Popular