Infokaltim.id, Bontang- Wakil Ketua DPRD Kota Bontang, Maming, menyoroti besarnya alokasi anggaran sebesar Rp 160 miliar yang dialokasikan untuk program bimbingan teknis (Bimtek) oleh Pemerintah Kota Bontang pada tahun 2024. Menurutnya, meskipun program ini selaras dengan tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), anggaran tersebut perlu dievaluasi agar penggunaannya tepat sasaran.
“Saya ingin menekankan bahwa anggaran ini harus tepat sasaran. Terutama anak-anak yang putus sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan perlu diberikan pelatihan,” kata Maming.
Maming menilai, pelatihan berbasis industri adalah solusi yang paling tepat bagi anak-anak yang putus sekolah atau tidak memiliki akses melanjutkan pendidikan. Program ini, menurutnya, dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran di Bontang dan sekaligus menurunkan angka kemiskinan.
“Dengan mengurangi pengangguran, tentu kemiskinan juga akan berkurang,” ujarnya.
Meskipun mendukung program Bimtek, Maming mengingatkan bahwa program tersebut harus fokus pada kelompok yang benar-benar membutuhkan, seperti anak muda yang tidak melanjutkan sekolah. Mereka perlu dibekali keterampilan yang relevan agar bisa bekerja di sektor industri yang berkembang di Bontang.
“Mereka perlu diberikan skill yang bisa dimanfaatkan untuk bekerja di industri-industri yang ada di Bontang,” tambahnya.
Sebelumnya, Pjs Wali Kota Bontang, Munawwar, juga meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengevaluasi pelaksanaan program Bimtek. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta dan kegiatan Bimtek sesuai dengan kebutuhan, serta ilmu yang diberikan dapat diimplementasikan dengan baik oleh para peserta.(Ryu/Adv DPRD Bontang)“Saya ingin menekankan bahwa anggaran ini harus tepat sasaran. Terutama anak-anak yang putus sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan perlu diberikan pelatihan,” kata Maming.
Maming menilai, pelatihan berbasis industri adalah solusi yang paling tepat bagi anak-anak yang putus sekolah atau tidak memiliki akses melanjutkan pendidikan. Program ini, menurutnya, dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran di Bontang dan sekaligus menurunkan angka kemiskinan.
“Dengan mengurangi pengangguran, tentu kemiskinan juga akan berkurang,” ujarnya.
Meskipun mendukung program Bimtek, Maming mengingatkan bahwa program tersebut harus fokus pada kelompok yang benar-benar membutuhkan, seperti anak muda yang tidak melanjutkan sekolah. Mereka perlu dibekali keterampilan yang relevan agar bisa bekerja di sektor industri yang berkembang di Bontang.
“Mereka perlu diberikan skill yang bisa dimanfaatkan untuk bekerja di industri-industri yang ada di Bontang,” tambahnya.
Sebelumnya, Pjs Wali Kota Bontang, Munawwar, juga meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengevaluasi pelaksanaan program Bimtek. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta dan kegiatan Bimtek sesuai dengan kebutuhan, serta ilmu yang diberikan dapat diimplementasikan dengan baik oleh para peserta.
[Ryu|Adv DPRD Bontang]