Infoaktim.id, Tenggarong- Menanggapi minimnya pemuda yang tertarik untuk menjadi relawan Damkar di wilayah Hulu, Miftahul Jannah Anggota DPRD Kukar dari Dapil VI menyatakan bahwa meskipun banyak pemuda yang berminat, kendala utama terletak pada sistem dan insentif yang belum memadai.
Hal ini, ia sampaikan saat diwawancarai via seluler oleh awak media ini pada Rabu (4/12/2024).
“Mereka sebetulnya mau, tetapi kita rencanakan ke depannya untuk memberikan insentif kepada relawan, sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab lebih. Kita rencanakan ada lima orang per desa yang akan dijadikan relawan, dan mereka akan diupah,” ungkap Miftahul.
Politikus PDI Perjuangan juga menjelaskan bahwa relawan tersebut perlu didata melalui aplikasi Redkar, yang merupakan sistem tingkat nasional, agar bisa lebih terorganisir dan terdata dengan baik.
Pasalnya, dengan adanya aplikasi ini, relawan Damkar akan lebih mudah dipantau dan mendapatkan pengakuan, baik dari pemerintah daerah maupun pusat.
“Kita harus memastikan bahwa relawan yang bergabung juga terdaftar di aplikasi Redkar. Hal ini penting agar mereka bisa mendapatkan status yang jelas, termasuk kemungkinan menjadi Tenaga Harian Lepas (THL) dan mendapatkan gaji,” tambahnya.
Miftahul juga mengingatkan bahwa untuk menyusun anggaran yang mendukung program ini, diperlukan sinergi antara pemerintah daerah dan aturan yang ada di tingkat pusat.
“Kami harap, upaya ini bisa mengatasi kekurangan relawan Damkar dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di wilayah Hulu Kukar,” pungkasnya.
[Adv|DPRD Kukar]