Infokaltim.id, Samarinda- Koordinator Lapangan aksi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Samarinda, Sharudin mengapresiasi sikap terbuka DPRD Samarinda yang mengizinkan mereka berdialog di dalam gedung dewan. Hal ini disampaikannya usai berdialog dengan sejumlah anggota DPRD Samarinda, Kamis (20/2/2025).
“Kami sebagai korlap aksi pada siang hari ini menjelang sore hari ini sangat apresiasi kepada pihak DPRD Kota Samarinda karena telah mengizinkan kami untuk masuk, untuk bertemu secara langsung di dalam ruangan untuk audiens dengan pernyataan kami tadi mengeluarkan seluruh aspirasi masyarakat Kalimantan Kota Samarinda,” ujar Sharudin.
Dalam dialognya, PMII menyuarakan sejumlah isu mulai dari pendidikan, lingkungan hidup, hingga dugaan korupsi di tubuh pemerintahan. Secara khusus, Sharudin meminta DPRD mengkaji ulang kebijakan efisiensi anggaran pendidikan yang dinilai sangat berdampak ke tingkat bawah, mulai SD hingga SMP.
“Dari aspirasi yang kami sampaikan tadi, kebanyakan itu yang terjadi di Kota Samarinda. Salah satunya masalah pendidikan Masalah pendidikan di Kota Samarinda terkhusus di SD maupun di tingkatan SMP sangat memprihatin dan harapan kami DPRD Kota Samarinda dapat membantu agar efisiensi anggaran pendidikan ini tidak terjadi karena itu sangat berpengaruh sampai ke bawah sampai ke tingkatan SD sampai SMP,” jelasnya.
Selain isu pendidikan, dalam dialognya PMII juga menyoroti persoalan limbah restoran dan klub malam yang mencemari lingkungan dan saluran air warga. Mereka meminta DPRD untuk menindaklanjuti temuan tersebut.
“Itu harapan kami di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Saya harap DPRD Kota Samarinda dapat menangani itu. Karena sejatinya DPRD Kota Samarinda adalah wakilnya rakyat di pemerintahan,” tegas Sharudin.
Usai dialog, Sharudin mengatakan pihaknya masih akan mendiskusikan langkah lanjutan bersama rekan-rekan PMII lainnya. Jika diperlukan, tidak menutup kemungkinan akan ada aksi lanjutan. Terkait hal itu, PMII berjanji akan menginformasikannya melalui akun Instagram resmi mereka.
Aksi yang digelar PMII ini merupakan bentuk kontrol sosial mahasiswa terhadap kebijakan dan kinerja pemerintahan. Mereka berharap dengan disampaikannya aspirasi tersebut, DPRD dapat menjalankan fungsi pengawasan dengan lebih optimal demi kesejahteraan masyarakat.
[Arya|Anl|Ads]