Infokaltim.id, Samarinda- Permasalahan infrastruktur jalan masih menjadi pekerjaan rumah besar di wilayah Kutai Barat dan Mahakam Ulu.
Hingga kini, akses utama yang menghubungkan dua wilayah tersebut masih memanfaatkan tanah liat sebagai jalur utama, jauh dari kata layak dan aman.
Kondisi ini memicu keluhan luas dari masyarakat yang selama bertahun-tahun harus bergelut dengan akses jalan yang buruk.
Jalur Kubar-Mahulu menjadi titik krusial yang terus menjadi sorotan karena dinilai sangat menghambat mobilitas warga serta mengisolasi sejumlah desa, terutama saat musim hujan tiba.
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Yovania, yang berasal dari daerah pemilihan tersebut, angkat bicara.
Ia menilai situasi ini tidak bisa dibiarkan lebih lama lagi dan mendesak pemerintah provinsi segera mengambil tindakan konkret.
“Kondisi jalan yang hanya berupa tanah liat sangat menyulitkan masyarakat. Warga telah lama menyuarakan harapan mereka agar jalur ini paling tidak dilakukan pengerasan, supaya bisa dilalui dengan aman,” ujarnya, Kamis (17/4/2025).
Yovania menekankan, buruknya infrastruktur ini berdampak langsung pada perkembangan ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan di kawasan terpencil tersebut.
Jalan yang rusak tidak hanya menyulitkan aktivitas sehari-hari, tetapi juga memperparah ketimpangan pembangunan antarwilayah.
Ia meminta Pemprov Kaltim memberikan perhatian serius terhadap pembangunan infrastruktur di kawasan seperti Kutai Barat dan Mahakam Ulu yang masih tertinggal.
“Jalan yang memadai bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan dasar masyarakat. Sudah saatnya aspirasi ini ditindaklanjuti dengan kebijakan nyata,” pungkasnya.
[anr|anl|adv]