Infokaltim.id, Samarinda– Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dinilai sebagai peluang strategis bagi pertumbuhan ekonomi lokal di Kalimantan Timur.
Menyikapi hal itu, Anggota DPRD Kaltim, Nurhadi Saputra, menyerukan agar para pelaku usaha daerah tak tertinggal dalam merespons perubahan industri yang tengah berlangsung.
Menurut Nurhadi, hadirnya IKN membuka jalan bagi beragam sektor usaha mulai dari konstruksi, logistik, hingga jasa penunjang lainnya.
Namun, ia mengingatkan bahwa potensi ini hanya akan berdampak positif jika pelaku usaha lokal mampu merespons secara sigap dan terarah.
“Kalau tidak siap, bisa-bisa pelaku usaha dari luar yang mendominasi. Kita harus ambil bagian dari awal,” ujar Nurhadi, Rabu (14/5/2025).
Ia menekankan pentingnya akses informasi dan strategi bisnis yang tepat.
Di era digital, katanya, kemampuan memanfaatkan teknologi dan media informasi menjadi penentu daya saing pelaku usaha.
“Informasi itu kekuatan. Siapa yang menguasai informasi lebih cepat dan cerdas, dia yang akan menang,” ujarnya.
Nurhadi juga mendorong pemerintah daerah untuk memfasilitasi kebutuhan informasi bagi dunia usaha, seperti menyediakan platform daring atau pusat informasi yang fokus pada perkembangan IKN.
Nurhadi menyebutkan bahwa sektor usaha mikro dapat berkontribusi dalam layanan konsumsi, pengiriman barang, hingga jasa rumah tangga yang akan meningkat seiring pertumbuhan populasi di IKN.
Namun, ia menekankan bahwa pelaku UMKM perlu didukung dengan pelatihan dan pendampingan yang tepat, baik dalam peningkatan kualitas produk maupun penguasaan strategi pemasaran digital.
Tak ketinggalan, Nurhadi turut mendorong generasi muda untuk ikut mengambil peran dalam ekosistem usaha baru di IKN.
“Anak muda punya semangat dan ide-ide segar. Mereka bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal jika diberi ruang,” katanya.
Sebagai anggota dewan, Nurhadi memastikan akan terus memperjuangkan regulasi yang berpihak pada pelaku usaha lokal agar mereka mendapat kesempatan yang adil dalam proyek pembangunan IKN.
Ia menutup dengan ajakan kolaborasi lintas sektor demi tercapainya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
“Kita tidak boleh jalan sendiri-sendiri. Butuh sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat agar manfaat pembangunan IKN benar-benar dirasakan oleh seluruh warga Kalimantan Timur,” tutupnya.
[anr|anl|adv]