Infokaltim.id, Samarinda- Rencana pembangunan jalan penghubung dari Ring Road IV ke Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Samarinda harus tertunda.
Penundaan ini menimbulkan kekhawatiran sejumlah anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), terutama terkait dampaknya terhadap lalu lintas dan mobilitas warga saat musim hujan.
Proyek strategis tersebut tertunda akibat kebijakan penghematan anggaran serta pengalihan fokus ke program prioritas lain dalam APBD Provinsi Kaltim.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi, menyatakan bahwa keterlambatan pembangunan jalan akses ke bandara yang terletak di kawasan Sungai Siring itu berpotensi memperparah kemacetan, terutama saat banjir mengganggu jalur utama Samarinda-Bontang.
“Jalan pendekat ini sangat vital untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, apalagi ketika terjadi banjir. Selama ini kita hanya punya satu akses utama ke bandara,” kata Subandi, Selasa (20/5/2025).
Ia menekankan bahwa percepatan pembangunan jalan alternatif perlu menjadi prioritas, mengingat akses bandara yang terbatas bisa berdampak pada berbagai sektor.
Menurut Subandi, gangguan aksesibilitas menuju Bandara APT Pranoto tidak hanya menyulitkan masyarakat, tapi juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di wilayah Kaltim.
Bandara yang mulai beroperasi sejak 2018 itu merupakan pintu masuk penting bagi pelaku usaha dan wisatawan.
“Kalau jalan ke bandara sering macet atau terputus karena banjir, investor dan wisatawan bisa enggan datang. Ini tentu merugikan daerah,” lanjutnya.
Upaya dari Pemkot Samarinda untuk membangun jalur alternatif dari kawasan Sambutan menuju bandara juga mengalami kendala serupa: keterbatasan dana akibat kebijakan efisiensi.
[anr|anl|adv]