Infokaltim.id, Samarinda- Peredaran narkoba di Indonesia tak lagi menyasar kelompok tertentu.
Pelajar pun kini masuk dalam daftar kelompok rentan, membuat keprihatinan publik terus meningkat.
Melihat kondisi ini, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah tegas.
Menurut Ahli Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, Hasbar, mereka memperkuat upaya pencegahan melalui pendekatan edukatif yang menyasar kaum muda secara langsung.
“Langkah pencegahan harus dimulai sejak dini. Kesadaran anak muda harus dibentuk sebelum mereka terpapar bahaya narkoba yang sangat sulit dikenali pada tahap awal,” kata Hasbar pada Kamis (15/5/2025).
Dispora Kaltim tidak bekerja sendiri. Mereka akan melibatkan berbagai pihak dalam program penyuluhan yang sedang digagas.
Di antaranya adalah Badan Narkotika Nasional (BNN), aparat kepolisian, dan bahkan mantan pengguna narkoba yang telah menjalani pemulihan.
Menurut Hasbar, kehadiran para mantan pecandu di ruang-ruang edukasi bisa menciptakan dampak psikologis yang besar bagi peserta muda.
“Pengakuan langsung dari mereka yang pernah terjerumus bisa menyentuh sisi emosional para remaja. Ini akan jauh lebih membekas ketimbang sekadar teori,” jelasnya.
Hasbar juga menegaskan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.
“Begitu seseorang mulai menggunakan narkoba, jalan untuk kembali sangatlah sulit, meskipun rehabilitasi tersedia. Maka dari itu, pendekatan awal menjadi sangat krusial,” tambahnya.
Program ini merupakan bagian dari misi besar Dispora Kaltim untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya aktif dan kompetitif, tapi juga bebas dari pengaruh narkotika.
[Anr|Anl|Dispora Kaltim]