Infokaltim.id, Samarinda- Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis, menilai bahwa capaian 100 hari kerja Gubernur Kaltim belum bisa dijadikan patokan utama penilaian, meskipun sejumlah program prioritas mulai menunjukkan perkembangan positif.
Dia menekankan perlunya evaluasi serta pengawasan yang terus berjalan.
“Ini baru permulaan, jadi kami belum bisa memberikan penilaian menyeluruh. Namun, fondasi awal sudah mulai terbentuk dengan baik,” ungkap Ananda, Kamis (29/5/2025).
Lebih lanjut, Ananda menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kaltim saat ini tengah menyelesaikan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang akan menjadi pedoman utama pelaksanaan visi dan misi gubernur selama lima tahun ke depan.
Dokumen tersebut telah diserahkan ke DPRD dan rencananya akan dibahas dalam rapat paripurna.
“Nanti semua fraksi akan menyampaikan pandangan umumnya, sehingga kami dapat melakukan evaluasi lebih dalam mengenai arah pembangunan ke depan,” tutur politisi dari PDI Perjuangan ini.
Dalam RPJMD, sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur menjadi fokus utama. Program-program seperti pendidikan gratis (Gratispol) dan jaminan sosial (Jospol) mendapat perhatian khusus dari legislatif.
“Kami sudah mendapatkan pemaparan awal dari Pemprov dan akan terus memantau implementasinya secara nyata di lapangan, bukan sekadar di dokumen,” katanya.
Ananda juga menegaskan bahwa tugas DPRD bukan hanya memberi dukungan, tetapi juga memastikan program-program tersebut benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat.
Ia mengingatkan agar apresiasi yang diberikan tidak membuat pemerintah lengah terhadap kritik dan masukan.
“Apabila kinerjanya baik, tentu kami beri apresiasi. Namun jika masih ada kekurangan, harus segera diperbaiki. Kritik itu penting,” tegasnya.
Saat ditanya mengenai perkembangan pembangunan sekolah menengah atas dan kejuruan yang menjadi tanggung jawab provinsi, Ananda menyatakan pihaknya masih menunggu laporan teknis dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, namun berharap prosesnya transparan dan berjalan cepat.
“Kami beri waktu karena ini masih tahap awal, tapi bukan berarti kami lepas tangan. Pengawasan akan tetap kami lakukan,” ujarnya.
Ananda berharap momentum 100 hari ini bisa menjadi titik refleksi untuk memastikan program gubernur berjalan sesuai dengan rencana.
“Kita tidak ingin semangat hanya membara di awal saja, lalu redup di tengah jalan. Konsistensi dan keberlanjutan adalah kunci utama,” pungkasnya.