Infokaltim.id, Samarinda- Komisi II DPRD Samarinda menggelar diskusi komprehensif terkait strategi adaptasi ekonomi daerah dalam menghadapi tantangan global, hal ini menjadi momen penting untuk merancang blueprint pembangunan ekonomi yang responsif dan berkelanjutan.
Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Iswandi, menekankan perlunya pendekatan proaktif dalam menghadapi perubahan ekonomi global.
“Kita tidak bisa lagi bergantung pada satu sektor. Dibutuhkan strategi diversifikasi yang cerdas dan terukur,” paparnya.
Salah satu fokus utama adalah pengembangan sektor ekonomi kreatif dan digital. Para anggota dewan melihat potensi besar dalam memanfaatkan teknologi dan inovasi sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Andi Saharuddin, juga menambahkan perspektif tentang pentingnya pengembangan infrastruktur pendukung.
“Kita perlu menyiapkan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan ekonomi berbasis inovasi,” jelasnya.
Diskusi mendalam membahas berbagai skenario pengembangan ekonomi, mulai dari penguatan sektor mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga pengembangan kawasan industri berbasis teknologi. Komisi II menekankan perlunya pendekatan yang holistik dan terintegrasi.
Strategi yang diusulkan mencakup beberapa pendekatan, di antaranya: pengembangan pusat inkubasi bisnis, pemberian akses permodalan yang lebih mudah, serta pelatihan pengembangan kapasitas pelaku usaha lokal.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Darham, turut memberikan perspektif tentang tantangan transformasi ekonomi di daerah perkotaan. Menurutnya, keterbatasan lahan dan sumber daya membutuhkan pendekatan inovatif dalam pengembangan ekonomi.
Komisi II menekankan bahwa transformasi ekonomi bukan sekadar soal pertumbuhan angka, melainkan penciptaan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan. Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor dan komitmen bersama untuk mewujudkannya.
[Arya|Anl|Ads]