
Infokaltim.id, Samarinda- Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Sutrisno, mengingatkan Pemkot agar selalu waspada dan terus melakukan normalisasi sungai dan drainase.
Sebab, memasuki Oktober 2022 ini adalah musim hujan, hal itu menurutnya harus dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir banjir di Kota Tepian ini.
Begitu juga jika ada kolam retensi berfungsi secara maksimal. Sebab, selama ini sejumlah polder atau kolam retensi lainnya dibangun tapi tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
“Upaya meminimalisir persoalan banjir yang kerap melanda Kota Tepian, kini Pemkot Samarinda berencana membangun kolam retensi di kawasan Pampang dan Bengkuring,” pingkasnya, Kamis (13/10/2022).
Sisi lain pun, kata Sutrisno, bahwa ketika pembangunan polder atau kolam retensi itu pun pasti akan berdampak pada persolan banjir. Karena lahan itu akan dibuka, maka persoalan lingkungan pun semakin memburuk.
“Kami mendorong rencana itu, tapi perhatikan juga polder yang sudah dibangun difungsinya secara maksimal. Kami melihat banyak yang tidak berfungsi dan tidak terawat dengan baik,” tegasnya.
Politikus PDIP tersebut mengakui bahwa di Kecamatan Samarinda Utara salah satu kawasan yang datangnya permasalahan banjir. Namun, dirinya lebih menginginkan agar Bendungan Benangga perlu diangkat material.
Jika dibangun polder baru, menurut Sutrisno, harus berfungsi secara maksimal terutama biaya yang dikeluarkan dengan volume penampungan air harus seimbang.
“Sesuai data yang kami terima 7 tahun lagi Bendungan Benangga kalau tidak dinormalisasi akan punah fungsinya sebagai penampung air,” beber Sutrisno.
[Ard | Ads]