
“Harus dicermati dengan baik masalah ini, karena menyediakan sarana olahraga itu juga sama halnya membangun ekosistem pariwisata, disana juga sediakan UMKM. Hobi para remaja disalurkan, pariwisata kuliner UMKM juga jalan,” pungkas Nursobah.
Infokaltim.id, Samarinda- Setiap datangnya bulan Ramadhan kerap kali para remaja biasanya melakukan aksi yang seharusnya tidak dilakukan seperti balapan liar yang dikemas dengan membangunkan warga untuk sahur.
Aksi balapan liar para remaja itu dilakukan mulai pukul 00.00 ke atas hingga menjelang subuh nampak ramai di jalan-jalan protokol perkotaan Samarinda.
Balapan liar itu selain membahayakan diri sendiri maupun mengendara lain yang melintas pada jam-jam tersebut. Bahkan belakangan ini seorang pedagang kaki lima ditabrak oleh remaja yang sedang melakukan aksi balapan liarnya.
Merespon hal itu, Anggota Komsi I DPRD Samarinda, Nursobah menyebutkan agar aksi balapan liar itu selain peran orang tua dan masyarakat juga penting untuk dilakukan nasehat, karena bulan Puasa ini harusnya meningkatkan ibadah bukan membuat sesuatu yang tidak berfaedah.
“Memang ibadah itu banyak cara di bulan Puasa ini, termasuk membangunkan sahur, tapi jangan dikemas dengan aksi balapan liar itu sangat menganggu. Sebaiknya lakukan kebaikan itu berimbas pada diri pribadi juga, jangan melakukan aksi justru membahayakan diri dan orang lain,” tuturnya, di Gedung DPRD Samarinda, Senin (27/03/2023).
Selain itu, kata Nursobah, agar jajaran Satpol PP dan pihak yang berwenang agar terus melakukan sweeping aksi yang dilakukan remaja di jalanan tersebut, dilakukan penertiban dan pembinaan. Sehingga, remaja itu tidak melakukan aksi balapan liar lagi, sebaiknya kalau membangunkan sahur dipersilakan tapi jangan dikemas dengan balapan liar di jalanan.
“Maka perlu Pemkot Samarinda melalui Dinas Pemuda dan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) juga turun tangan menyelesaikan persoalan ini, ajaklah remaja-remaja itu sediakan fasilitas seperti sirkuit untuk penyaluran hobi para remaja itu lebih tepat dan bisa mengukir prestasi,” ungkapnya.
Jadi, kata Nursobah, bahwa Disporapar Samarinda jangan hanya mengurus soal pariwisata dan ekonomi saja, tapi minat dan bakat kepemudaan juga harus diperhatikan. Harus merespon persoalan ini, sehingga kenakalan remaja itu disalurkan sesuai dengan minat bakatnya.
“Harus dicermati dengan baik masalah ini, karena menyediakan sarana olahraga itu juga sama halnya membangun ekosistem pariwisata, disana juga sediakan UMKM. Hobi para remaja disalurkan, pariwisata kuliner UMKM juga jalan,” pungkasnya.
Selain itu, disebutkan Nursobah, melalui Disporapar Samarinda memerintahkan seluruh camat dan lurah agar membuat suatu kegiatan keagamaan yang melibatkan para remaja di bulan Puasa ini, sehingga mereka selain mendapatkan kebaikan juga sebagai bentuk melakukan pencegahan terhadap kenakalan remaja di jalanan.
“Saya rasa ini lebih tepat, menyesuaikan suasana saat ini perlu dilakukan berkerjasama dengan ormas keagamaan bahkan dengan ikatan motor Indonesia (IMI) untuk mengelar kegiatan yang positif,” tutupnya.
[Ard | Ads]