Infokaltim.id, Bontang- Pulau Selangan, salah satu destinasi wisata bahari di Kota Bontang, tengah menghadapi permasalahan terkait pengelolaan sampah rumah tangga. Limbah domestik yang tidak terangkut secara rutin membuat warga terpaksa membuangnya ke laut, yang akhirnya mencemari perairan dan kawasan mangrove di sekitar pulau tersebut.
Anggota DPRD Kota Bontang, Alfin Rausan Fikry, menyoroti kurangnya perhatian pemerintah terhadap sistem pengangkutan sampah yang memadai di pulau tersebut. Ia mengungkapkan bahwa masalah ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga menyulitkan warga yang merasa diabaikan terkait fasilitas pengelolaan sampah.
Alfin menegaskan bahwa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) harus segera mengambil langkah nyata dalam menangani permasalahan sampah di Pulau Selangan. Saat ini, Dispopar mengaku keterbatasan anggaran menjadi kendala dalam menyediakan kapal khusus untuk pengangkutan sampah.
“Mengingat Bontang memiliki anggaran yang cukup besar, pengadaan kapal pengangkut sampah seharusnya menjadi prioritas. Ini akan jauh lebih efektif daripada membuang anggaran tanpa hasil konkret,” tegas Alfin.
Alfin juga menekankan pentingnya kolaborasi antara DLH dan Dispopar untuk mengatasi masalah ini secara komprehensif. Menurutnya, selain berdampak pada sektor pariwisata, pengelolaan sampah juga memengaruhi kesejahteraan warga di Pulau Selangan.
“Pemerintah harus hadir dengan solusi nyata. Tidak hanya untuk kelestarian lingkungan, tetapi juga untuk kesejahteraan warga di pulau-pulau,” tambahnya.
Ia berjanji akan terus memperjuangkan alokasi anggaran yang memadai untuk penyediaan fasilitas infrastruktur lingkungan, termasuk kapal pengangkut sampah yang sangat dibutuhkan oleh warga Pulau Selangan.
“Masalah ini tidak bisa dibiarkan, ekosistem laut di sekitar pulau akan terus terancam jika tidak ada solusi permanen. Saya akan memastikan ada tindakan nyata dari pemerintah,” tutup Alfin.
[Ryu|Adv DPRD Bontang]