Infokaltim.id, Samarinda– Dalam rangka memperingati Hari Kartini pada 21 April, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, mengutarakan pandangannya mengenai kondisi perempuan masa kini melalui unggahan di media sosial.
Politisi muda tersebut menyoroti bahwa meskipun akses pendidikan di Indonesia semakin luas, kenyataannya masih banyak perempuan yang belum memiliki kebebasan penuh untuk mengembangkan diri secara intelektual.
Menurutnya, perempuan kerap kali masih harus bergantung pada izin atau restu untuk mengejar mimpi.
“Sekolah sudah menjadi hak semua, tapi menjadi pintar belum tentu diperbolehkan. Bahkan bermimpi pun kadang harus ada izin,” tulisnya, Selasa (24/4/2025).
Ananda menyampaikan bahwa perjuangan R.A. Kartini masih jauh dari kata selesai.
Ia menilai masih banyak perempuan yang terjebak dalam ekspektasi sosial dan peran tradisional yang membatasi langkah mereka, terutama dalam mengejar pendidikan dan pengembangan diri.
“Masih banyak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan karena harus menikah muda atau bekerja demi keluarga. Ada juga yang dianggap terlalu ambisius hanya karena ingin kuliah lebih tinggi,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya menciptakan ruang dan kesempatan yang setara bagi perempuan untuk tumbuh dan berkontribusi.
Ananda percaya bahwa perempuan Indonesia memiliki kapasitas luar biasa yang dapat memberi dampak besar jika diberi kesempatan yang sama.
“Pendidikan itu bukan hanya soal gelar, tapi soal kesempatan untuk didengar, dipercaya, dan berkembang,” tegasnya.
Ananda pun mendorong perempuan untuk terus berani mengejar cita-cita dan tidak takut menyuarakan haknya.
Ia berharap semangat Kartini terus menjadi pemantik semangat bagi generasi perempuan masa kini.
“Perempuan bisa menjadi agen perubahan. Berikan mereka ruang, dan mereka akan membuktikannya,” katanya.
Mengakhiri pesannya, Ananda mengajak semua perempuan untuk terus kuat, cerdas, dan berani dalam menghadapi tantangan zaman.
[anr|anl|adv]