
Infokaltim.id, Samarinda- Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Anhar ingin adanya kejelasan dari rekonstruksi Pasar Pagi.
Meski mendukung rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda soal revitalisasi. Namun, dirinya juga tidak setuju apabila Pasar Pagi disebut tidak layak.
“Saya salut Wali Kota Samarinda mua melakukan revitalisasi, tapi saya tidak setuju kalau dibilang tidak layak. Aneh juga karena tidak pernah dibahas anggarannya dengan DPRD,” kata Anhar, Selasa (10/10/2023).
Anhar juga menyayangkan statmen wali kota yang menyebut Pasar Pagi sudah tidak layak sehingga menurunkan omset para pedagang yang ada.
Apalagi pasar merupakan jantung perekonomian. Dirinya juga khawatir dengan perpindahan tersebut tidak dilakukan dengan matang maka akan banyak hidup manusia yang terancam.
“Fraksi PDIP juga menolak ini, misal kalau ada yang kusut jangan tebang pohonnya, bagi teman-teman dinas juga jangan takut berbicara. Kalau memang tidak ada perencanaan bilang saja,” urainya.
Anhar juga meyakinkan bahwa tidak akan menjadi masalah apabila rekonstruksi Pasar Pagi ditunda. Sebab memang tidak ada yang terlalu mendesak.
Ia menegaskan bahwa dewan juga memiliki instrumen yang jelas. Jika memang kebijakan ini berdampak luas, maka pihaknya bisa saha menggunakan haknya untuk mengintrupsi wali kota.
“Ini yang harus diperhatikan, tidak ada hal yang mendesak. Kalau jorok ya dibersihin, kalau tidak tertata ya ditata saja. Kalau macet tinggal panggil Dinas Perhubungan (Dishub), dam apabila kurang anggaran silahkan sampaikan pada DPRD,” tegasnya.
Merupakan proyek besar, berkaca dari Jembatan Mahkota dua yang baru beberapa tahun tapi sudah tidak sesuai prosedur membuat pihaknya juga ingin Pemkot Samarinda behati-hati.
Termasuk untuk memikirkan terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang didapatkan dari Pasar Pagi ini sejak dulu.
“Dari 1980 sampai saat ini, memang wajar jika diperbaiki. Tapi jangan sampai nanti ketika dibangun ulang malah petaknya diberi harga mahal, dan beberapa tarif lainnya. Sehingga bakal ada muncul lebih banyak lagi permasalahan, harus dibicarakan dulu,” pungkasnya.
[Anr|Anl|Ads]