Infokaltim.id Samarinda- Asisten II Setkab Kukar Ahyani Fadianur Diani mengikuti Sosialisasi Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah (BIE-D) di Hotel Fugo, Samarinda, Jumat (19/07/24).
Sosialisasi ini diikuti seluruh pemerintah daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Sosialisasi diselenggarakan usai Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN) menggandeng 14 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk fasilitasi beasiswa pelajar daerah.
Ahyani menyampaikan, Pemkab Kukar sangat mendukung Program BIE-D tersebut. Bahkan, Kukar sendiri sudah mempunyai program beasiswa yang disiapkan khusus untuk pelajar dan mahasisiwa.
“APKASI sebagai fasilitator untuk melakukan proses beasiswa ke perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan luar negeri, khususnya China, Turki dan Mesir. Ini bisa jadi informasi kita sebagai pemda, juga bisa mempermudah para pelajar Kukar untuk masuk perguruan tinggi,” kata Ahyani.
Pemkab Kukar juga menyambut baik apa yang telah dilakukan APKASI, khususnya dengan program beasiswa luar negeri. Jauh sebelum itu, Kukar sendiri juga sudah menyediakan beasiswa luar negeri.
“Ini bisa kita jajaki agar APKASI bisa memberikan fasilitas buat mahasiswa yang belajar di luar negeri, dari yang S1 maupun yang lanjut S2,” ucapnya.
Ia mengimbau seluruh pelajar Kukar yang mendapat beasiswa untuk mempertahankan nilainya dan tetap semangat belajar, agar beasiswa bisa bertahan dan berjalan hingga selesai. Ke depan, beasiswa akan melihat nilai IPK, jika nilainya berkurang maka setiap tahunnya beasiswa akan dihentikan.
“Ini kita lakukan untuk memicu pelajar itu sendiri agar bisa terus giat belajar, sehingga nilai yang didapat tetap bagus,” sebutnya .
Dewan Pembina APKASI Sokhiatullo Laoli, selaku mitra kerja APKASI dari PTN di Indonesia telah berkomitmen meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) daerah dengan mengalokasikan kuota masuk perguruan tinggi.
“Harapannya tiap daerah dapat memaksimalkan kuota yang ada untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,” terangnya.
Mantan Bupati Nias tersebut menyebut, selama ini masuk perguruan tinggi negeri dikenal sulit bagi daerah. Oleh karenanya APKASI menciptakan inovasi melalui program tersebut dengan bermitra bersama 14 PTN Indonesia.
“Selama ini daerah masih menghadapi terbatasnya kesempatan untuk mengenyam pendidikan di PTN berkualitas, padahal pendidikan menempati posisi penting dalam mendukung pengembangan potensi di wilayah. Program BIE-D ini menjadi harapan baru, di mana pemda dapat menjadi fasilitator untuk merealisasikan investasi jangka panjang, dengan terbentuknya putra-putri daerah yang kompeten,” ujarnya.
Kemudian Staf Ahli APKASI Bidang Pendidikan Himmatul Hasanah menegaskan, BIE-D merupakan program kerja sama antara APKASI, PTN, dan pemda. APKASI memandang perlunya kehadiran pemda untuk menanggulangi masalah kesenjangan pendidikan.
“Perlunya mempersiapkan Generasi Emas 2045 dengan cara memberikan pendidikan terbaik bagi putra-putri daerah,” paparnya.
Selama ini, peran APKASI adalah menjembatani dialog antara PTN dan pemda perihal kebutuhan pengembangan SDM masing-masing daerah. APKASI juga menggandeng mitra yang kompeten, yaitu YPAN dalam hal mendesain program, melakukan kajian, pelaksana proses pendampingan, monitoring peningkatan mutu dan kualitas, evaluasi, dan pengembangan skill terhadap mahasiswa.
[Anl|Ads]