Infokaltim.id, Samarinda– Kepala Bidang (Kabid) Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kalimantan Timur (Kaltim), Rasman Rading, angkat suara terkait pemberian jam tangan mewah Rolex oleh Presiden Prabowo Subianto kepada para pemain Timnas Sepak Bola Indonesia.
Menurutnya, kebijakan itu menimbulkan rasa kecewa dari kalangan atlet cabang olahraga (cabor) lain yang saat ini justru mengalami pemulangan dari pelatnas akibat efisiensi anggaran.
“Ini ujian bagi para atlet. Jangan mudah terpengaruh oleh hedonisme atau iming-iming semata. Di luar negeri, hal semacam itu tidak terjadi. Prestasi tetap menjadi tolok ukur utama,” kata Rasman, Selasa (2/7/2025).
Ia menekankan pentingnya menjaga mental sportivitas, dan tidak hanya mengejar penghargaan instan sebelum menunjukkan prestasi yang nyata.
Rasman juga mengingatkan bahwa popularitas suatu cabang olahraga seperti sepak bola memang tidak bisa disangkal, namun hal itu seharusnya menjadi pemicu bagi pemerintah untuk memperhatikan cabor lain secara lebih merata.
“Sepak bola memang punya industri besar dan basis suporter yang kuat, tapi cabang lain juga memiliki potensi. Persoalannya, banyak cabor hanya fokus pada prestasi, tanpa ada pendekatan masyarakat atau pendidikan. Di sekolah tidak diajarkan, di masyarakat juga tidak dikenal. Ini jadi tantangan besar,” ujarnya.
Rasman mendorong agar olahraga tidak hanya dikejar sebagai ajang prestasi, tetapi juga dibudayakan secara menyeluruh.
Ia mencontohkan, di luar negeri berbagai cabang olahraga sudah menjadi bagian dari industri hiburan yang hidup karena kualitas dan sportivitas yang tinggi.
“Kalau kualitasnya tidak baik, siapa yang mau menonton? Penonton tidak akan tertarik jika pertandingan sudah bisa ditebak hasilnya karena tidak ada sportivitas,” tutupnya.
[Anr|Anl|Dispora Kaltim]