Infokaltim.id, Samarinda– Kasus kanker serviks yang terus meningkat di Kalimantan Timur menjadi sorotan anggota DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra.
Dia menekankan pentingnya peningkatan upaya pencegahan serta deteksi dini terhadap penyakit ini, yang kini menjadi penyebab kematian tertinggi kedua bagi perempuan setelah kanker payudara.
Andi menyampaikan bahwa kanker serviks sebenarnya bisa dicegah melalui langkah preventif seperti pemberian vaksin Human Papillomavirus (HPV).
Menurutnya, program vaksinasi HPV sebaiknya mulai diterapkan di lingkungan sekolah agar remaja putri mendapat perlindungan sejak dini.
“Pencegahan melalui vaksinasi HPV merupakan langkah strategis yang harus diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan, khususnya program kesehatan di sekolah,” ujarnya, Rabu (16/4/2025).
Selain vaksinasi, deteksi dini melalui metode Pap smear maupun IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) juga dinilai penting karena dapat mendeteksi kanker pada tahap awal dengan akurasi tinggi.
Ia mencatat bahwa meskipun sudah ada program skrining yang menjangkau puluhan ribu perempuan pada tahun 2023.
Angka tersebut masih sangat kecil dibandingkan total populasi perempuan di Kaltim yang hampir mencapai dua juta jiwa.
“Rendahnya jumlah kasus yang ditemukan belum tentu menandakan rendahnya penyebaran kanker. Bisa jadi, ini karena keterbatasan jangkauan pemeriksaan. Artinya, kita berhadapan dengan fenomena gunung es,” tutur Andi.
Ia mendorong pemerintah daerah dan dinas terkait untuk memperkuat kolaborasi dalam memperluas akses masyarakat terhadap layanan pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.
Dengan sinergi yang baik, Andi optimis angka kematian akibat kanker serviks dapat ditekan secara signifikan di masa depan.
[anr|anl|adv]