Infokaltim.id, Tenggarong- Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah memberikan makanan tambahan secara langsung kepada balita dan anak di Kecamatan Loa Janan. Pemberian makanan tambahan tersebut merupakan bagian dari pencanangan gerakan bersama intervensi serentak pemberian makanan tambahan (PMT) lokal bagi balita dengan permasalahan gizi. Kegiatan tersebut berlangsung di BPU Kecamatan Loa Janan Kamis, (08/08/2024).
Hadir dalam event tersebut Sekretaris Daerah Kukar Sunggono, Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kukar Dafip Haryanto, beberapa kepala OPD Kukar, Bank Kaltimtara, Forkopimcam Loa Janan, Kepala Desa dan BPD se-Kecamatan Loa Janan, Kepala Puskesmas Loa Janan, Kepala Puskesmas Loa Duri, Kepala Puskesmas Loa Kulu, TP PKK Kecamatan Loa Janan, jajaran pimpinan perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Loa Janan, para Kader Posyandu Loa Janan, jajaran staf Kecamatan dan Desa, serta masyarakat Desa Loa Janan.
Bupati Kukar Edi Damansyah dalam arahannya menyampaikan bahwa pengukuran dan penimbangan serentak termasuk Kecamatan Loa Janan telah selesai 100%. “Sebelumnya pengukuran dan penimbangan serentak hanya mencapai 70%. Alhamdulillah setelah dilakukan evaluasi dan dilakukan pengukuran dan penimbangan oleh Ibu-Ibu Kader Posyandu dengan datang langsung ke rumah-rumah. Hasilnya didapat data 429 anak berpotensi stunting berada di Kecamatan Loa Janan yang tersebar di beberapa desa,” jelas Bupati Kukar.
“Balita dan anak dengan status positif stunting tidak bisa lagi ditangani di posyandu, untuk itu kami bawa tim Dokter Spesialis Anak. Dokter Spesialis Anak sekarang memberikan pelayanan secara langsung masuk ke desa-desa untuk menangani stunting. Ini merupakan implementasi program bersama dalam pencegahan serentak stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara,” tegasnya.
“Kecamatan loa Janan lebih cepat dalam pelaksanaan intervensi pengukuran dan penimbangan. Hasil dari pengukuran dan penimbangan menghasilkan data kategori-kategori balita yang mengalami gizi buruk, gizi kurang, dan gizi bermasalah. Dari data tersebut dapat dilakukan gerak cepat dalam penanganan stunting. Dalam waktu 30 hari Kecamatan Loa Janan sudah memberikan makanan tambahan,” jelasnya.
“Dalam kurun waktu 2 bulan ini harus dilaksanakan PMT di satu titik. Silahkan Kepala Desa dengan perangkatnya ditetapkan titik posyandu, tolong ditetapkan tempat yang akan menjadi Rumah Bahagia seperti yang ada di Desa Jembayan. Di Rumah Bahagia para orang tua beserta anak dikumpulkan dan diberikan makanan tambahan. PMT yang dimasak oleh Ibu PKK dan para kader dapat dipastikan dimakan oleh anak-anak,” tegasnya.
Seluruh balita yang memiliki permasalahan gizi tersebut telah diintervensi berupa PMT berbahan lokal.
[hms|pro|anl|ads]