Infokaltim.id, Bontang- Ketersediaan air bersih di Kota Bontang kembali disoroti Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang. Pasalnya semakin tahun, kondisi air bersih kian terancam habis.
Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang, Amir Tosina mengaku khawatir jika persoalan air bersih di kawasan yang di kelilingi lautan ini tidak segera ditangani dengan serius, maka Bontang akan dilanda krisis air bersih.
“Air bawah tanah semakin hari semakin berpotensi habis,” ungkapnya, saat dikonfirmasi, Kamis (21/19/2023).
Politisi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini pun mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang segera mencari solusi. Terlebih kata dia, dua opsi alternatif yang paling cepat dan memungkinkan untuk digunakan terkendala beberapa hal.
Di antaranya pemanfaatan air bekas lubang tambang (ex void) milik PT Indominco Mandiri (IMM) yang masih menunggu hasil kajian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) perihal kelayakan air ex void atau lubang tambang.
Selanjutnya pembuatan sistem penyediaan air minum (SPAM) di Marangkayu pun belum bisa direalisasikan, lantaran terkendala pembebasan lahan yang menjadi penghambat.
“Pemerintah harus mencari jalan keluar yang lain supaya pasokan air bersih tetap tersedia,” sarannya.
Diketahui kondisi air bawah tanah Kota Bontang semakin terancam beberapa tahun ke depan. Sehingga Pemkot Bontang harus menyiapkan alternatif untuk mengatasi masalah ini.
“Kita tidak bisa bergantung pada air bawah tanah terus menerus,” tutupnya.
[Mra|Adv|Anl]