BPOM Samarinda Diminta Awasi dengan Ketat AMDK dan Galon

Air kemasan dalam galon. (Ilustrasi).

Infokaltim.id, Samarinda- Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Anwar Hakim menyampaikan, kunjungan ke BPPOM Samarinda itu nantinya demi memastikan ada dugaan zat mikroplastik dalam Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan galon di Samarinda sudah lolos uji klinis zat mikroplastik.

“Jika ada temuan, pastikan kami bersama instansi terkait akan menindaklanjuti,” tururnya.

Apalagi, disebutkan Deni, di Samarinda ada pabrik AMDK dan depot galon. Jumlahnya puluhan. Sehingga pengawasan terhadap pabrik-pabrik tersebut harus benar-benar dipastikan higienis dan terhindar dari zat berbahaya seperti mikroplastik.

“Zat mikroplastik sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Zat ini bisa memicu pertumbuhan tumor, menghambat sistem imun, dan mengganggu sistem produksi,” ujarnya, Senin (16/05/2022).

Dia mengakui, bahwa sebaran mikroplastik semakin meluas. Terbaru, bahkan ditemukan di udara dan barang-barang yang dikonsumsi sehari-hari manusia.

Temuan ini didapat laporan penelitian yang dilakukan Human Consumpltion of Microplastics yang dirilis American Chemical Society (ACS).

Berdasarkan penelitian itu, barang konsumsi harian yang paling banyak mengandung mikroplastik adalah air minum kemasan. Jumlahnya diestimasi rata-rata mengandung sebanyak 94,37 partikel mikroplastik per gram/liter/meter kubik.

Politikus Gerindra itu menyampaikan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengkonfirmasi langsung ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM) terkait dugaan adanya zat mikroplastik dalam Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan galon air.

Meski begitu, berdasarkan laporan terakhir pada 2020, di Samarinda dipastikan Deni Hakim belum ada ditemukan zak mikroplastik dalam AMDK maupun galon isi ulang.

“Sampai saat ini belum ada temuan zak mikroplastik. Tapi kami tetap mendorong ada penelitian uji klinis lagi dari BPPOM Samarinda untuk memastikan tidak ada AMDK dan galon yang tercemar,” tuturnya.

[Ard | Ads]