Anggota DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi mengungkapkan kekhawatirannya terkait kesejahteraan tenaga kesehatan, khususnya dokter, yang bertugas di rumah sakit milik pemerintah daerah.
Menurut Darlis, tunjangan yang diberikan saat ini masih tergolong rendah dan menjadi penyebab utama sulitnya mempertahankan tenaga medis di fasilitas kesehatan daerah.
Darlis menyebut banyak dokter yang memilih meninggalkan rumah sakit pemerintah daerah karena merasa tunjangan yang diperoleh tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.
Ia mencontohkan, beberapa tenaga medis bahkan mengaku enggan bertahan karena kondisi ini.
“Dari apa yang saya dengar, tunjangan yang minim membuat dokter enggan bertahan, mereka tentu juga memikirkan tanggung jawab keluarga,” kata Darlis, Rabu (28/5/2025).
Dia menekankan bahwa kesejahteraan tenaga medis bukan hanya masalah pribadi, tetapi berimbas langsung pada mutu layanan kesehatan yang diterima masyarakat.
Politisi PAN itu juga mengingatkan bahwa kebutuhan akan tenaga medis diprediksi akan meningkat seiring dengan berkembangnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di wilayah Kaltim.
“Kualitas layanan pasti menurun kalau motivasi dokter dan tenaga kesehatan menurun,” tegas Darlis.
Dia meminta pemerintah daerah melakukan evaluasi dan revisi kebijakan tunjangan serta insentif untuk tenaga kesehatan.
Tanpa langkah nyata, Darlis mengingatkan, kualitas pelayanan kesehatan berpotensi menurun drastis yang tentunya merugikan masyarakat.
“Kesejahteraan para tenaga medis bukan hanya soal hak, tapi juga demi memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Darlis juga mengungkapkan tantangan lain berupa migrasi tenaga kesehatan ke wilayah lain dan meningkatnya urbanisasi akibat proyek IKN yang memberi tekanan besar pada sistem kesehatan di Kaltim.
Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah agar menyiapkan insentif yang kompetitif agar dokter dan tenaga medis dapat bertahan.
“Investasi terbaik adalah memastikan kesejahteraan tenaga kesehatan agar layanan kesehatan tetap kuat dan manusiawi,” kata Darlis.
Ia juga mengingatkan agar anggaran daerah tidak hanya digunakan untuk pembangunan fisik seperti gedung rumah sakit, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan para tenaga medis.
“Kesejahteraan mereka harus menjadi prioritas utama,” pungkasnya.