Sabtu, Juli 5, 2025
BerandaBeritaDispora Kaltim Dorong Kebangkitan Olahraga Tradisional Lewat Sekolah dan Ruang Publik

Dispora Kaltim Dorong Kebangkitan Olahraga Tradisional Lewat Sekolah dan Ruang Publik

Infokaltim.id, Samarinda– Upaya melestarikan olahraga tradisional di Kalimantan Timur kini beranjak ke babak baru.

Tak lagi sekadar kegiatan seremonial, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim kini menerapkan strategi jangka panjang untuk menghidupkan kembali warisan budaya ini, mulai dari lingkungan sekolah hingga ruang terbuka untuk umum.

Thomas Alva Edison, Kepala Seksi Olahraga dan Rekreasi Tradisional Dispora Kaltim, menyampaikan bahwa kolaborasi dengan dunia pendidikan menjadi pilar utama dalam menghidupkan kembali minat generasi muda terhadap olahraga tradisional.

“Melalui kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, kami integrasikan olahraga tradisional ke dalam program ekstrakurikuler sekolah. Instruktur kami secara berkala hadir langsung di sekolah-sekolah,” ujar Thomas, Jumat (4/7/2025).

Dengan pendekatan ini, pelatihan olahraga tradisional menjadi lebih sistematis. Jadwal pelatihan disusun bersama pihak sekolah, termasuk dukungan dari guru dan wali kelas agar siswa dapat mengikuti kegiatan dengan disiplin.

“Kami sudah menyusun jadwal kunjungan. Misalnya, kalau ada sesi tanggal 4 Juli, siswa yang terlibat sudah ditentukan jauh-jauh hari,” tambahnya.

Namun tak berhenti di sana, Dispora Kaltim juga membuka ruang bagi masyarakat luas. Setiap akhir pekan, halaman kantor Dispora disulap menjadi arena latihan bersama, terbuka bagi siapa saja tanpa syarat.

“Biasanya sekitar 250 orang datang setiap akhir pekan. Mulai dari anak sekolah, mahasiswa, sampai warga biasa ikut meramaikan,” katanya.

Berbagai permainan tradisional seperti lempar pisau dan jenis permainan lokal lainnya disuguhkan lengkap dengan fasilitas yang menunjang.

Semua orang diajak untuk ikut merasakan langsung keceriaan permainan yang dulu mewarnai masa kecil masyarakat Indonesia.

“Kami sengaja hadirkan beragam permainan, supaya masyarakat bisa mengenal kembali tradisi yang sempat terlupakan,” ungkap Thomas.

Meski ada pengelolaan parkir oleh pihak ketiga, seluruh aktivitas di lokasi tetap diperuntukkan bagi publik secara bebas.

Thomas menekankan bahwa Dispora ingin menciptakan ruang yang inklusif dan mudah diakses oleh semua kalangan.

“Parkir memang dikelola pihak ketiga, tapi inti kegiatan tetap milik masyarakat. Kami ingin olahraga tradisional ini menjadi milik semua,” tegasnya.

Bagi Dispora Kaltim, olahraga tradisional bukan hanya soal nostalgia, tapi juga tentang pendidikan karakter.

Nilai-nilai seperti kerja sama, sportivitas, dan kecintaan terhadap budaya lokal diyakini bisa ditanamkan melalui permainan yang mengakar dari budaya nenek moyang.

Dengan menyatukan pendidikan, ruang publik, dan semangat kebersamaan, Kaltim berharap bisa menjadikan olahraga tradisional sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat modern.

[Anr|Anl|Dispora Kaltim]

RELATED ARTICLES

Most Popular