Infokaltim.id, PPU- Wakil Ketua II DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Andi Muhammad Yusuf mendesak Pemerintah Kabupaten PPU untuk segera menuntaskan pembangunan Rumah Adat Kuta Rekan Tatau di Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam.
Proyek yang telah dimulai sejak tahun 2018 ini direncanakan mencakup area 80×100 meter persegi dengan anggaran sebesar Rp25 miliar, namun hingga kini hanya struktur 60×40 meter persegi yang terealisasi.
“Kami meminta perhatian khusus dari pemerintah daerah untuk menyelesaikan pembangunan Rumah Adat Kuta Rekan Tatau sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan,” ungkap Andi Yusuf pada Senin (28/10/2024), saat menghadiri pembukaan Festival Belian Adat Paser Nondoi 2024. Menurutnya, proyek ini perlu menjadi prioritas agar dapat berfungsi sebagai pusat kegiatan budaya bagi masyarakat PPU.
Dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 yang sedang berlangsung, Yusuf mengadvokasi alokasi khusus untuk menyelesaikan proyek rumah adat tersebut. “Saya, sebagai Wakil Ketua II DPRD PPU, akan memastikan bahwa pemerintah daerah memberikan porsi anggaran yang memadai agar pembangunan rumah adat ini dapat segera diselesaikan,” tambahnya. Ia menekankan pentingnya dukungan anggaran yang memadai untuk menyelesaikan proyek ini sesuai target.
Rumah Adat Kuta Rekan Tatau direncanakan tidak hanya sebagai pusat pelestarian budaya dan seni suku Paser, tetapi juga sebagai tempat untuk berbagai kegiatan paguyuban suku lain di PPU. Dengan demikian, diharapkan fasilitas ini menjadi simbol persatuan dan kekayaan budaya daerah. “Meskipun rumah adat ini dibangun khusus untuk suku Paser, kami mengharapkan agar bisa digunakan oleh semua suku yang ada di PPU. Hal ini penting untuk mendukung kegiatan budaya dan memperkuat tali persaudaraan antarsuku,” ucap Yusuf.
Selain berfungsi sebagai tempat pelestarian budaya, rumah adat ini juga diharapkan menjadi wadah pembinaan seni lokal dan kegiatan sosial lintas budaya di PPU. Yusuf berharap kehadiran Rumah Adat Kuta Rekan Tatau dapat menjadi ikon budaya yang mencerminkan keragaman dan solidaritas masyarakat PPU.
Sebagai Ketua Partai Golkar PPU, Yusuf menekankan bahwa penyelesaian rumah adat ini menjadi prioritas bagi DPRD PPU dalam mendukung pelestarian budaya lokal dan pemanfaatan ruang publik untuk masyarakat. Dengan terselesaikannya proyek ini, ia optimis akan ada dampak positif bagi pelestarian kebudayaan lokal.
Ia berharap Rumah Adat Kuta Rekan Tatau dapat segera berfungsi maksimal sehingga budaya lokal dapat terus lestari dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat PPU.
[rsm|anlads]