
Infokaltim.id, Samarinda- Anggota Komisi II DPRD Samarinda meminta Pemkot terus memantau dan melakukan evaluasi terkait menerapkan parkir elektronik atau e-parking.
Sebagai program baru, e-parking memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah belum optimalnya sistem pembayaran elektronik seperti QRIS.
“Program e-parking ini masih baru di Samarinda. Oleh karena itu, ada beberapa kelemahan yang harus diatasi,” tuturnya, Rabu (31/05/2023).
Politikus PKS itu menyebutkan bahwa e-parking merupakan sumber PAD yang memiliki potensi yang sangat besar jika dikelola dengan serius dan sistem teknologi yang mumpuni.
“Oleh karena itu, kami berharap agar program ini diawasi dan dievaluasi secara berkelanjutan,” harapnya.
Ke depan, kata Rofik program ini dapat berdampak positif terhadap PAD. Program ini juga diharapkan dapat menciptakan ketertiban dalam parkir.
Dengan sistem online itu pendapatan sektor parkir dapat ditekan, sehingga memghasilkan pendapatan yang mampu menyumbang APBD setiap tahun diharapkan meningkat.
“Setiap tahun harus berkembang sektor parkir, evaluasi terus berjalan supaya lebih maksimal menghasilkan pendapatan daerah,” ujarnya.
Selain meningkatkan PAD, e-parking juga dapat menertibkan para juru parkir liar yang dikuasai oleh sekelompok orang dalam untuk kepentingan mereka.
[Ard|Ads]