Sabtu, April 19, 2025
BerandaBeritaDPRD Samarinda Minta Penggunaan Terowongan Berikan Dampak pada PAD karena Pembangunan yang...

DPRD Samarinda Minta Penggunaan Terowongan Berikan Dampak pada PAD karena Pembangunan yang Telan Banyak Biaya

Infokaltim.id, Samarinda – Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda. Samri Shaputra kritisi proyek terowongan yang tak miliki feedback.

Di mana, rencana awal proyek terowongan terbilang meleset, lantaran pada akhir 2024 ini hanya progres penembusan. Sementara, target awal trowongan itu sudah betul-betul rampung dan digunakan pada awal 2025 mendatang.

“Saya sejak awal-awal jujur, dengan pembangunan itu saya tidak begitu setuju. Karena sebenarnya permasalahan yang dikeluhkan masyarakat di Gunung Manggah itu adalah tingkat kecelakaan,” ungkap Samri, Rabu (08/05/2024).

Diungkapkannya, bahwa masyarakat di sana memberikan solusi, diantaranya pemotongan gunung atau dibuatkan fly over.

Bahkan saat rencana pembangunan trowongan itu diserahkan, Wali Kota Samarinda meyakinkan anggota dewan bahwa rencana ini adalah langkah strategis untuk menurangi permasalahan di Gunung Manggah.

“Nah yasudah, kita ikuti dengan jaminan bahwa itu akan selasai dan sudah bisa dimanfaatkan seiring dengan berakhirnya masa jabatan wali kota. Karena itu sistemnya multiyears,” imbuhnya.

Namun, jika pembangunan terowongan justru meleset dan belum rampung pada akhir masa jabatan, dia mempertanyakan fungsi utamanya dengan anggaran yang sangat besar.

“Sementara kalau menggunakan proses pemotongan gunung, saya kira sebelum 2024 itu sudah selesai. Motong gunungnya kan tidak mesti harus rata, mungkin hanya perlu dikurangi 5 meter, agar tidak terlalu tinggi,” jelasnya.

“Kemarin opsi pembuatan fly over, katanya terowongan ini biayanya lebih murah. Betul lebih murah mungkin, tapi terowongan ini ada dampak biaya yang ditimbulkan dan itu tidak ada ujungnya,” lanjutnya.

Diantaranya, lampu dalam yang harus menyala 24 jam, pendingin bagian dalam juga 24 jam. Sementara untuk pemotongan gunung dan pembuatan fly over, hanya memakan banyak biaya diawal saja.

Tetapi kedepannya, tidak ada biaya rutin yang harus dikeluarkan tiap bulannya. Ini yang tidak dipertimbangkan dan dihitung.

Politisi Fraksi PKS itu juga menyebut, bahwa ini hanya nafsu dalam membangun tanpa mengintung manfaat, dan efisiensi manfaat anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintan.

“Seharusnya itu karena mengeluarkan belanja modal, bahasanya kalau modal ada sesuatu yang diharapkan. Jadi ketika kita memodali sesuatu harusnya da feedback yang ahrus kita peroleh dari belanja modal itu,” tegasnya.

[Anr|Anl|Ads]

RELATED ARTICLES

Most Popular