Infokaltim.id, Samarinda- Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Elnatan Pasambe, menyoroti minimnya program pemberdayaan di daerah Palaran, Samarinda.
“Sudah berjalan dengan baik, tapi masih dalam kondisi batas yang tertentu, artinya dalam skala kecil. Yang dikeluhkan justru skala yang besar,” ungkap Pasambe saat ditanya mengenai program Probebaya (Program Pemberdayaan) di daerah Palaran.
Politisi Fraksi Gerindra dari Dapil 2 ini menjelaskan bahwa program pemberdayaan yang ada belum mampu menangani permasalahan dalam skala besar. “Ada kaum yang panjangnya sosial medianya tidak bisa dikapal dengan Probebaya,” jelasnya.
Ketika dikonfirmasi apakah artinya pembangunan di daerah tersebut masih kurang, Pasambe mengiyakan. “Iya, dari daerah Palaran khususnya,” tegasnya.
Pasambe juga menyoroti bahwa meski daerah Palaran memiliki potensi di sektor pertanian, dukungan untuk sektor tersebut masih minim. “Di daerah Palaran, tapi saya lihat tadi agak kurang, cuma ada pengadaan traktor yang saya lihat,” ungkapnya.
Dia menyampaikan keluhan masyarakat Samarinda Seberang Selain masalah pemberdayaan, ia juga menyampaikan keluhan masyarakat terkait infrastruktur jalan dan drainase yang menjadi prioritas warga di Dapil 2.
Program pemberdayaan masyarakat sebenarnya menjadi salah satu program unggulan Pemerintah Kota Samarinda untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Namun berdasarkan temuan reses anggota dewan, implementasinya masih belum merata dan belum menyentuh permasalahan yang lebih kompleks di beberapa daerah, termasuk Palaran.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Samarinda telah mengalokasikan anggaran untuk program pemberdayaan masyarakat, namun distribusi dan pemanfaatannya masih perlu ditingkatkan, terutama untuk daerah-daerah yang memiliki potensi pertanian seperti Palaran.
[Arya|Anl|Adv]