Infokaltim.id, Bontang- Faisal, anggota Komisi III DPRD Bontang, menyoroti lambatnya pengerjaan proyek perbaikan Jalan Cipto Mangunkusumo. Ia mendesak Pemkot untuk segera menyelesaikan proyek tersebut, karena banyak kecelakaan lalu lintas terjadi akibat kondisi jalan yang buruk.
Faisal mencatat bahwa kendaraan sering terjebak dalam kecelakaan, seperti mobil yang menabrak trotoar dan pengendara motor yang jatuh. Ia menyalahkan kontraktor atas progres yang masih minim, meski batas waktu pengerjaan adalah akhir Oktober 2024.
“Material seperti batu dan pasir tercecer di jalan, membahayakan pengendara,” ungkap Faisal.
Ia menegaskan bahwa kontraktor harus bertanggung jawab dan tidak menyalahkan waktu atau proyek. Proyek ini penting, mengingat Jalan Cipto Mangunkusumo adalah jalur utama yang ramai dilalui saat jam sibuk. Faisal menyayangkan bahwa proyek yang didanai APBN di Loktuan dapat diselesaikan tepat waktu, tetapi proyek lokal tidak.
“Ini akses jalan satu-satunya bagi masyarakat Loktuan, tetapi pengerjaannya sangat lambat,” ujarnya
DPRD Bontang mendesak pemerintah untuk bertindak dan memastikan penyelesaian proyek demi keselamatan masyarakat. Faisal berharap tidak ada lagi korban yang jatuh akibat kelalaian dalam pengerjaan proyek ini.
Terpisah, Wali Kota Bontang Basri Rase kerap melakukan sidak ke lokasi pekerjaan proyek tersebut. Basri pun merasa geram dengan progress pekerjaan kontraktor yang tidak sesuai target. Basri berharap, kontraktor pelaksana bekerja professional.
“Kami sudah meminta OPD terkait untuk memberikan surat peringatan kepada kontraktor, karena lambatnya pekerjaan,” ujarnya.
Diketahui, pekerjaan tersebut mendapat alokasi anggaran senilai Rp 1,7 miliar dengan masa kontak hingga 31 Oktober 2024. Pekerjaan proyek tersebut yakni perbaikan drainase, dimana jalanan tersebut sering tergenang air, dan mengakibatkan jalanan amblas. Oleh karena itu dilakukan perbaikan hingga ke gorong-gorong di bawah jalanan tersebut.
[Ryu|Adv DPRD Bontang]