Gizi Buruk yang Terjadi pada Balita Masih Jadi Perhatian Dinkes Kaltim, Sebut Ada 5 Faktor Penyebabnya

Suasana Dinkes Kaltim melakukan rapat pembahasan mengenai gizi buruk yang terjadi di Kaltim. (infokaltim.id/ist).

Infokaltim.id, Samarinda– Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin membuka sekaligus memberikan arahan pada kegiatan Pembukaan Pelatihan Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk Bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas dan RSUD Tk. Prov. Kaltim Tahun 2023 (Angkatan II)

Diharapkan para peserta setelah mengikuti kegiatan ini dapat melakukan Tata laksana Umum Gizi Buruk, dapat melakukan Talaksana Balita 6 Bulan – 59 bulan untuk dilakukan pencatatan pelaporan, supervisi fasilitatif, monitoring dan evaluasi Gizi Buruk, serta dapat menerapkan studi kasus gizi buruk di lapangan.

“Kasus gizi buruk masih banyak ditemui di masyarakat, namun jumlah kasus yang dilaporkan dan yang mendapat perawatan masih rendah,” jelas dr Jaya.

Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya balita gizi buruk yang mendapat perawatan antara lain yaitu:
1) Terbatasnya akses layanan kesehatan;
2) Belum banyak fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan balita sakit secara integratif sehingga kasus gizi buruk tidak terdeteksi;
3) Ketidakmampuan pemberi layanan dalam tata laksana gizi buruk;
4) Pelaporan yang tidak lengkap;
5) Rendahnya kesadaran keluarga untuk membawa balita gizi buruk ke tempat pelayanan kesehatan.

[Hms|Ard]

Exit mobile version