Greenhouse SMAN 2 Muara Badak, Pemprov Kaltim Dorong Sekolah jadi Penggerak Perubahan Budaya Agraris bagi Generasi Muda

Suasana saat Pj Gubernur Kaltim, dan Disbun Kaltim berkunjung ke Greenhouse SMN Negeri 2 Muara Badak, Kutai Kartanegara. (Infokaltim.id/ist).

Infokaltim.id, Tenggarong- Sekolah tak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga penggerak perubahan budaya agraris. Hal ini menjadi pesan utama Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, saat menghadiri panen perdana Melon Apollo di greenhouse hidroponik SMA Negeri 2 Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (7/01/2025). Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ence Achmad Rafiddin Rizal, yang mendampingi Pj Gubernur.

“Sekolah harus menjadi lokomotif pendidikan, bukan hanya tempat pengajaran,” tegas Akmal Malik.

Ia mengingatkan pentingnya peran sekolah dalam membangun budaya agraris bagi generasi muda. Menurutnya, meski Kalimantan Timur memiliki potensi wilayah yang besar, budaya agraris di daerah ini masih perlu ditingkatkan.

Akmal menyoroti indeks ketahanan pangan Kaltim yang mencapai 79,29, tetapi ketersediaan pangan masih rendah, hanya sekitar 40. Hal ini, menurutnya, berisiko karena ketergantungan pada daerah lain.

Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak, Sutrisna, menjelaskan bahwa greenhouse hidroponik berukuran 8 x 15 meter ini menanam 256 bibit melon, dengan 231 pohon berhasil berproduksi.

Greenhouse ini dirawat oleh tim guru yang dipimpin Firman bersama 13 siswa anggota Green Generation. Sutrisna berharap fasilitas ini menjadi wahana pembelajaran praktis yang menginspirasi siswa untuk berinovasi di bidang agraris.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ence Achmad Rafiddin Rizal, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam membangun kesadaran agraris.

“Kami mendukung penuh pengembangan budaya agraris di sekolah-sekolah. Pendidikan seperti ini tak hanya membekali siswa dengan ilmu, tapi juga keterampilan praktis untuk masa depan,” ujarnya.

Kehadiran greenhouse ini menjadi awal dari semangat baru yang diharapkan dapat menyebar ke sekolah-sekolah lain di Kalimantan Timur.

Hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kehutanan, serta jajaran Forkopimcat Muara Badak.

Momentum ini menjadi bukti bahwa kolaborasi pendidikan dan agrikultur dapat menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan membangun budaya agraris di Kalimantan Timur.

[hms|anl]

Exit mobile version