Guru-guru PAUD di Kutim Bakal Dapat Beasiswa Kuliah S1

Bupati Ardiansyah dan Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono saat melakukan sosialisasi kepada seluruh guru PAUD se Kutim dan pihak stakehoder terkait. (infokaltim.id/ist).

Infokaltim.id, Sangatta- Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) berencana akan memberikan kesempatan kepada guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang belum memiliki kualifikasi Strata Satu (S1) untuk menempuh pendidikan S1 secara gratis di beberapa perguruan tinggi ternama di Indonesia.

Program tersebut merupakan upaya Pemkab Kutim dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat PAUD, dengan meningkatkan kualifikasi dan kompetensi para gurunya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur Mulyono mengatakan program beasiswa kerjasama antara Pemkab Kutim dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) akan dilakukan dengan dua skema yakni regular dan Rekognisi.

“Program beasiswa ini akan dilakukan dengan dua skema, yakni skema regular untuk anak-anak kita SMA, SMK, MA, untuk bisa masuk ke perguruan tinggi ternama yang ada di Indonesia. Kemudian skema yang kedua beasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang diutamakan untuk guru-guru PAUD kita yang belum sarjana,” Kata Mulyono saat memberikan sambutan dalam kegiatan sosialisasi program beasiswa Kutim 2024, kerjasama antara Pemkab Kutim dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI)

Dijelaskannya, bagi guru-guru PAUD yang sudah mengajar lebih dari 5 Tahun maka akan mendapatkan rekognisi. “Atau mendapatkan diskon, S1 cukup hanya 2 setengah tahun bisa selesai. Dari catatan kita guru PAUD kita yang belum S1 yang lima tahun sudah mengajar ada 199 orang.” Ucapnya

Sementara itu ,Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman juga membenarkan selain beasiswa regular juga terdapat program beasiswa rekognisi untuk para guru-guru PAUD yang memang sampai saat ini belum menyelesaikan pendidikan sarjananya.

“Apakah dia guru PAUD atau sejenisnya. Setelah kita hitung-hitung Kutim mampu. Mudah-mudahan nanti bunda PAUD dan himPAUDi, bisa mengimpentarisir guru-guru PAUDnya yang sampai saat ini belum memiliki sarjana PAUD dan sekolahnya mudah, 80 persen itu online dan 20 persennya online,” jelasnya.

[sip|anl|ads]

Exit mobile version