
Infokaltim.id, Samarinda- Banyaknya orang tua yang memiliki ambisi untuk memasukkan anaknya ke sekolah yang dianggap ‘unggulan’ tidak dibenarkan.
Menurut Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Maswedi menuturkan persepsi orang tua seperti itu harus dihindari.
“Orang tua harusnya bisa lebih bijak dalam dalam memilih sekolah, harus berdasarkan zonasi. Jangan dipaksa untuk masuk ke sekolah yan dimau orang tuanya,” ucapnya, Minggu (25/06/2023).
Hal itu ia utaran lantaran hingga saat ini meski sistem zonasi sudah berlaku, masih banyak orang tua yang memaksa anaknya untuk masuk di sekolah tertentu.
Tak boleh lagi ada sebutan sekolah favorid, Maswedi meminta pada pemerintah kota (pemkot) untuk melakukan pemerataan kualitas sekolah.
“Harus jadi catatan, peningkatan seperti sarana dan pra sarana (sapras) hingga kualitas pendidik juga harus dibenahi, agar stigma masyarakat itu bisa dihilangkan,” jelasnya.
Fasilitas sekolah yang letaknya di tengah ataupun di pinggiran kota juga harus diperhatikan agar tidak ada iri dan ketertinggalan.
Ia berharap Disdikbud Samarinda dapat mensosialisasikan kepada masyarakat, khususnya para orang tua bahwasannya saat ini tidak lagi ada lagi istilah sekolah unggulan, dalam artian sekolah yang ada telah disamaratakan.
“Jika tidak diberikan pemahaman maka masyarakat kita (orang tua) memaksakan anaknya sekolah yang jauh dari jarak rumahnya,” ujarnya.
Bagi Maswedi, alangkah baiknya para orang tua mendaftarkan anaknya dengan mempertimbangkan keinginan, bakat serta kemampuan anak, bukan pada penilaian kemampuan sekolah.
[ Anr | Ard | Ads ]