HMI Samarinda Dukung Kebijakan Pemkot Bangun Terowongan

Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Samarinda, Muhammad Rafik

Infokaltim.id, – Pemerintah Kota Samarinda berencana membangun terowongan dengan sistem Proyek Multi Years Contract (MYC) sebagai upaya mengentaskan kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Otto Iskandar, Kecamatan Samarinda Ilir. Hal ini mendapatkan respon dari Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Samarinda.

Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Samarinda, Muhammad Rafik mendukung kebijakan pemerintah kota untuk mengatasi persoalan kemacetan dengan membuat terobosan melalui pembangunan terowongan.

Namun, ia menyinggung kondisi geologi kawasan Selili yang rawan bencana, sehingga butuh perhatian yang khusus dalam proses pembangunan terowongan tersebut.

“Kita mendukung jika memang itu adalah hal yang sifatnya urgen, tapi apakah itu tidak membahayakan masyarakat karena kawasan pembangunan itu masuk kategori rawan bencana?,” Tanya dia.

Bahkan, dalam RTRW Kota Samarinda dan Badan Penanggunalan Bencana Daerah (BPBD) tertulis kawasan Selili merupakan wilayah rawan bencana longsor.

“Walaupun Pemkot bilang sudah ada kajian teknisnya, tapi kita sebagai masyarakat juga khawatir apabila longsor itu terjadi dan menimpa masyarakat,” ungkapnya.

Diketahui, pembangunan proyek MYC itu menggunakan anggaran sekitar Rp 411 Miliar.

Walaupun proyek tersebut sudah akan dilelang pada Novemben mendatang, tapi mahasiswa tersebut meminta agar pemerintah tidak melupakan program penanganan banjir. Pasalnya hingga saat ini masih ada titik banjir yang belum terselesaikan dan menurut Rafik kondisi banjir di daerah Mugirejo dan DI Panjaitan masih cukup tinggi.

“Selain pembangunan proyek terowongan, pemerintah masih punya PR penanganan banjir di kawasan Samarinda Utara, khususnya di Jalan DI Panjaitan dan Mugirejo,” pungkasnya.