Infokaltim.id, Samarinda- Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) Kaltim tahun 2021 yang diliris pada April 2022 tersebut meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
IPM Kaltim sejak tahun 2010 silam tercatat 71,31 persen, terus mengalami peningkatan hingga tahun 2021 diangka 76,88 persen.
Hal itu ditinjau dari sejumlah indokator seperti umur harapan hidup, pendidikkan mulai bangku TK hingga penempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Kepala BPS Kaltim, Nur Wahid mengungkapkan, bahwa berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Kaltim yang tersebar di 7 kabupaten dan 3 kota tercatat 3.766.039 jiwa yang terdiri dari 1.961.634 penduduk laki-laki dan 1.804.405 penduduk perempuan.
“Kepadatan penduduk Kaltim tahun 2020 tercatat 30 penduduk per kilometer persegi (km2),” ungkapnya, Kamis (2/06/2022).
Menurut BPS, IPM Kaltim tahun 2021 sebesar 76,88, juga sekaligus lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2019 sebesar 76,61. Secara keseluruhan, pada periode 2010-2021 IPM Provinsi Kaltim mengalami peningkatan 5,57 poin.
“Capain ini merupakan agrgasi dari tiga dimensi, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta hidup layak,” terangnya.
Untuk menghitung dimesi umur panjang dan hidup sehat, digunakan indikator umur harapan hidup (UHH) saat lahir. Sedangkan rata-rata lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah (HLS) merupakan indikator yang mewakili dimensi pengetahuan. Selanjutnya, dimesi standar hidup layak diwakili oleh indikator Pengeluaran Perkapita Disesuaikan.
“Pertumbuhan IPM tertinggi terjadi pada tahun 2018-2019 yaitu 1,03 persen atau naik sekitar 0,78 poin,” kata BPS. Sedangkan sepanjang periode 2010-2021, rata-rata pertumbuhan IPM Kaltim per tahun sebesar 0,69 persen.
Nur Wahid juga menerangkan, berdasarkan klasifikasi status pembangunan manusia, status pembangunan manusia di Kaltim pada periode 2010-2021 berstatus tinggi, bahkan sejak awal penghitungan IPM Kaltim tahun 1996, status sudah pada level tinggi.
“Status Kaltim dalam pembangunan manusia pernah bergeser menjadi sedang pada tahun 1999 sebagai imbas dari krisis moneter yang terjadi di Indonesia tahun 1998,” terangnya.
Membaiknya kinerja ekonomi kaltim tahun 2021 dibandingkan tahun 2020, turut menyebabkan meningkatnya capaian pembangunan manusia Kaltim, khususnya pada indikator Pengeluaran per Kapita Disesuaikan yang sempat tumbuh negatif pada tahun sebelumnya.
Pengeluaran per Kapita yang Disesuaikan Pendukan Kaltim tahun 2021 sebesar Rp12,12 juta per kapita per tahun, naik sebesar Rp338 ribu per kapita per tahun dibandingkan tahun sebelumnya, tahun 2020.
UHH (Umur Harapan Hidup) saat lahir penduduk Kaltim, kata Nur Wahid, pada tahun 2021 telah mencapai lebih dari 74 tahun, tertinggi dibandingkan empat provinsi lainnya di Kalimantan dan melebihi UHH nasional (Indonesia) 71,57.
Pada tahun 2021 UHH Provinsi Kalimantan Barat 70,76 tahun dan Kalimantan Utara 72,65 tahun . Sedangkan Provinsi Kalimantan Tengah 69,79 tahun dan Kalimantan Selatan 68,83 tahun.
Sementara secara rata-rata penduduk Kaltim usia 25 tahun ke atas adalah 9,84 tahun atau telah menempuh pendidikan setara dengan kelas IX (SMA kelas I), sedangkan anak usia 7 tahun ke atas berpeluang menempuh pendidikan hingga Diploma I.
[Ard | Adv Diksominfo Kaltim]