Jadi Khotib Sholat Idul Adha 1443 H di Masjid Al-Kautsar, Hadi Mulyadi Sampaikan Prinsip Teladani Keluarga Nabi Ibrahim

Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi saat menjadi khotib Hari Raya Idul Adha 1443 H di Masjid Al-Kautsar. (Infokaltim.id/Ist)

Infokaltim.id, Samarinda- Kumandang takbir dilantunkan Wakil Gubernur ((Wagub) Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi, mengawali khutbah Salat Iduladha 1443 Hijriah di Masjid Al Kautsar, Prefab, Samarinda Ulu, Minggu (10/07/2022).

Dalam khutbahnya, orang nomor dua Benua Etam ini mengajak seluruh jamaah salat Ied untuk bersyukur atas nikmat Islam dan Iman yang merupakan karunia terbesar Allah Subhanahu wata’ala kepada umat muslim di seluruh dunia, sehingga bisa dipertemukan dan menikmati Salat Iduladha setelah menjalankan puasa Arafah sehari sebelumnya.

“Kita doakan para umat muslim yang sedang menjalani ibadah haji di tanah suci menjadi haji yang mabrur,” ucap Hadi.

Hadi pun mengajak para jamaah Salat Iduladha untuk meneladani prinsip hidup dari Nabi Ibrahim Alaihis Salam dan keluarganya, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Ada empat prinsip hidup yang dapat kita teladani dari kehidupan Nabi Ibrahim bersama keluarga,” ujar Hadi.

Pertama, jelas dia, adalah selalu berdoa kepada Allah Subhanahu wata’ala. Hal ini bukan hanya menunjukkan bahwa umatnya rendah daripada Allah, tetapi memang hanya kepada-Nya lah kita memohon. Kedua, memiliki semangat berusaha.

“Sesulit apapun keadaan dan kehidupan kita, tetapi jika terus berusaha maka akan mendapatkan hasil yang maksimal dengan bantuan Allah Subhanahu wata’ala,” jelasnya.

Ketiga, memiliki hati yang bersih dan tajam. Hati, sebut Hadi, sama halnya dengan sebuah benda, jika tidak dipakai maka akan kotor dan berdebu. Namun kotornya hati dikarenakan penyakit yang timbul karena sikap dari dalam diri. Untuk itu hati haruslah bersih.

“Setelah hati menjadi bersih, maka hati akan tajam. Hati yang tajam akan mudah membedakan mana hal yang benar dan salah, mana hal yang baik dan buruk,” urainya.

Prinsip hidup keempat atau yang terakhir adalah tidak menyombongkan diri atas kebaikan yang dilakukan.

“Ini sebagai upaya memperbaiki kualitas hidup masing-masing, baik sebagai pribadi, keluarga, lingkungan masyarakat maupun berbangsa dan bernegara,” pesannya.

[Ard | Adv Diskominfo Kaltim]

Exit mobile version