Jadi Narasumber dalam Diskusi Publik Digelar HMI Unmul, Maswedi Soroti Upah Guru Honorer

Foto bersama dalam diskusi publik yang digelar HMI Komisariat Unmul, salah satu pematerinya adalah Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Maswedi (kedua dari kiri). (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Samarinda- Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Maswedi menghadiri diskusi publik dalam rangka milad HMI ke-75 yang dilakukan oleh Komisariat FKIP dan FISIP Unmul.

Diskusi publik tersebut mengusung tema “Pembangunan Infrastruktur Pendidikan untuk Kesejahteraan Kaltim,”. Acara tersebut diselenggarakan di Ruang Rapat Bina Bangsa Kesbangpol Kaltim. Narasumber yang diundang diantaranya Maswedi selaku Anggota Komisi IV DPRD Samarinda yang merupakan komisi yang menangani pendidikan, Komnas Pendidikan Samarinda, Parawansa Assoniwara dan Siti Aminah selaku Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA.

Dalam diskusi itu, Maswedi memaparkan, bahwa untuk membangun kesejahteraan hal paling mendasar yaitu mengutamakan bidang pendidikan dengan menghadirkan berbagai sarana dan prasarana yang berkualitas.

Salah satunya adalah, kata Maswedi, tenaga guru honorer harus terlebih dahulu disejahterakan. Tentunya berimbas pada kualitas proses belajar mengajar di kelas.

“Karena saat ini kesejahteraan guru honorer masih standar upahnya,” ujar Maswedi, Kamis (03/02/2022).

Saat ini, masih ada guru mengajar mulai pagi hingga sore, namun upahnya tidak sesuai dengan jam mengajarnya. Hal itu, menurut dia, berimbas pada kebutuhan dalam keluarganya, sehingga guru honorer ini mencari tambahan sebagai ojek online.

“Tentunya hal ini adalah persolan besar dalam dunia pendidikan, maka kita harus perhatikan dan perjuangkan bersama,” kata Maswedi.

Dia pun mengakui telah melakukan upaya memperjuangkan hak dan kesejahteraannya sebagai Wakil Rakyat di DPRD Samarinda, kata Maswedi, pihaknya kerap menyuarakan dalam setiap pertemuan dengan dengan Dinas Pendidikan dia menyampaikan bahwa guru-guru harus diperhatikan kesejahteraannya.

“Jangan ada lagi guru yang masih harus bekerja sampingan untuk mencari tambahan pemasukan agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya,” tegasnya.

Dalam diskudi publik tersebut, Muhammad Kholid Syaifullah selaku Ketua Umum HMI Komisariat FKIP Unmul penyelenggara mengharapkan ke depan pembangunan infrastruktur pendidikan juga dibarengi oleh pembangunan sumber daya manusianya, khususnya tenaga pendidiknya

“Kami mengharapkan ke depan pendidikan di Indonesia mampu mengejar ketertinggalannya, dan itu harus dimulai dengan tenaga pendidik yang berkualitas dan juga dibarengi oleh infrastruktur yang memadai, sehingga terciptalah pemerataan pendidikan di Indonesia,” ujarnya.

[Sdh|Ads]