Jadikan Santri Jiwa Pembisnis Berbasis IT, FEBP UMKT Lakukan MoU Sekaligus Gelar Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Ponpes Az-Zahra Jembayan

Penyerahan plakat sebagai tanda MoU yang diserahkan oleh Wakil Dekan I FEBP UMKT, Mursidah Nurfadillah (kanan) kepada Kepala Yayasan Pompes Az-Zahra Jembayan, Ahmad Andi Agung Prakoso (kiri). (Infokaltim.id/Ardian).

Infokaltim.id, Tenggarong- Fakultas Ekonomi Bisnis dan Politik (FEBP) Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) melakukan kerjasama dengan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (Mou) sekaligus menggelar pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Prodi Magister Manajemen pada Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Az-Zahra Jembayan, Kutai Kartanegara.

Sebelum melaksanakan pengabdian masyarakat dengan mengangkat tema “Membentuk Jiwa Entrepreneur yang Melek Teknologi Diusia Muda” kepada anak didik SMP dan SMA Tulung Agung di bawah Yayasan Pompes Az-Zahra Jembayan, FEBP UMKT melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan pimpinan Ponpes Az-Zahra tersebut agar santri dan santriwati melek dengan kemajuan teknologi informasi (IT) terutama potensi bisnis di marketplace yang menjanjikan.

Penandatangan MoU tersebut sebagai bukti bahwa kerjasama antara FEBP UMKT dengan Ponpes Az-Zahra Jembayan akan berkelanjutan untuk menggelar kegiatan pengabdian masyarakat ke lembaga-lembaga pendidikan yang basicnya adalah pesantren.

Santri dan santriwati Ponpes Az-Zahra nampak semangat dan antusias mengikuti materi yang disampaikan oleh mahasiswa Prodi Magister Manajemen UMKT tentang membentuk jiwa entrepreneur diusia muda tersebut. Sebelum memberikan materi, mahasiwa Magister Manajemen merilekskan santri dengan bermain game dan bagi santri yang bertanya maupun menjawab pertanyaan diberikan hadiah yang sudah disediakan oleh mahasiswa manajemen tersebut yang diketuai oleh Fenty Fauziah.

Wakil Dekan I FEBP UMKT, Mursidah Nurfadillah mengukapkan, bahwa penandatangan MoU antara pihaknya dengan Yayasan Ponpes Az-Zahra ini merupakan perdana sekaligus menggelar kegiatan pengabdian terhadap masyarakat terutama memberikan edukasi kepada santri dan santriwati untuk menggenal lebih jauh tentang kewirausahaan atau entrepreneur sejak dini.

“Ini salah satu bentuk tanggungjawab kami sebagai lembaga pendidikan tinggi untuk berkotribusi dan memberikan manfaat kepada masyarakat terutama peserta didik di Ponpes Az-Zahra ini,” ungkapnya, di Kompleks Ponpes Az-Zahra, Jalan Poros Samarinda-Tenggarong, Senin, (28/03/2022).

Karena sudah menjadi mitra kerjasama dalam program pengabdian masyarakat, maka Mursidah bahwa pihaknya bakal melakukan kegiatan rutin yang berkelanjutan terutama kegiatan-kegiatan kewirausahaan agar mereka mnggenal lebih tentang menjadi seorang pengusaha atau wirausahawan.

“Memang kami ada beberapa mitra juga yang berkerjasama dengan FEBP UMKT, jadi Insya Allah ke depan bisa melakukan kegiatan selama satu semester bisa 1 sampai 2 kegiatan di Ponpes Az-Zahra ini,” tuturnya.

Lebih lanjut dijelaskan Mursidah, bahwa pihaknya memilih lembaga pendidikan yang dasarnya adalah pesantren sebagai tempat pengabdian, disebabkan melihat kebutuhan santri dan santriwati yang basic pendidikan keagamaan misalkan belajar bahasa arab, menghafal hadis atau Alquran, belajar kitab-kitab tentu waktu untuk belajar tentang perkembangan teknologi semakin berkurang.

“Karena ini melihat kebutuhan Pompes dan santri santriwati juga, sehingga pengetahuan mereka tentang dunia usaha dan perkembangan teknologi bisa dimanfaatkan bagi santri untuk kemandirian dan pemberdayaan dalam kegiatan usaha,” ujarnya.

Sehingga, kata Mursidah, santri santriwati dapat memahami dengan baik potensi menjadi wirausaha itu dapat terbentuk dan memanfaatkan peluang yang ada misalkan menggenalkan tentang marketplace di berbagai kanal media sosial dan instrumen lainnya.

“Supaya mereka bisa bersaing, tidak kalah dengan sekolah-sekolah formal, jadi Pompes juga penting untuk mengenalkan tentang wirausaha berbasis teknologi,” jelasnya.

Ketika santri dan santriwati Ponpes Az-Zahra Jembayan ini tamat, kemudian melanjutkan pendidikan perguruan tinggi umum, maka disebutkan Mursidah, bahwa mereka sudah menggenal tentang wirausaha dan teknologi. Sehingga pihaknya mengharapkan kerjasama ini terus berkelanjutan.

“Kami berharap demikian, supaya kegiatan mengenal entrepreneur ini bisa efekti dan dikupas tuntas dengan cara penyampaian sesederhana mungkin agar santri santriwati bisa memahami secara jelas,” harapnya.

Suasana santri dan santriwati Ponpes Az-Zahra tengah serius mengikuti materi yang disampaikan oleh salah satu mahasiswa Magister Manajemen UMKT.

Sementara, Kepala Pompes Az-Zahra Jembayan, Ahmad Andi Agung Prakoso mengapresiasi pihak FEBP UMKT yang telah melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Ponpes tersebut sekaligus penjajakan kerjasama yang ditandai dengan penandatanganan MoU.

“Alhamdulillah kegiatan lancar sampai selesai, tim pengabdian masyarakat FEBP UMKT memberikan edukasi tentang entrepreneur kepada santi santriwati kami,” ujar Andi Agung.

Menurutnya, kegiatan yang dilakukan FEBP UMKT sangat berdampak positif terhadap perkembangan santri dan santriwati menggenal tentang dunia luar yang berkaitan dengan perkembangan teknologi dan dunia usaha agar mereka paham sesuai dengan perkembangan zaman.

“Karena Ponpes itu lebih fokus belajar tentang agama meskipun ada mata pelajaran umum, tentu berbeda. Memang tidak mesti santri ini tamat hanya menjadi ustadz dan ustadzah tentu kami berharap bisa jadi memiliki cita-cita jadi pengusaha, pembisnis, TNI Polri dan lainnya,” terangnya.

Dia pun mengharapkan kerjasama antara pihak Ponpes Az-Zahra dengan FEBP UMKT dari sisi tenaga pendidik atau mengirim pengajar untuk mengabdi ke Pompes Az-Zahra misalkan melalui program kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa UMKT.

Selain itu, disebutkan Andi Agung, Ponpes Az-Zahra juga memilik lahan yang cukup luas untuk mengembang wirausaha dalam sektor pertanian yang berbasi teknologi, sehingga dengan program pengabdian masyarakat tersebut dapat menghasilkan suatu produk sehingga bisa membantu pihaknya untuk meningkatkan kemampuan di bidang pertanian.

“Supaya Pompes kami ini berkembang pesat dari sisi pendidikan agama, juga dalam hal wiraswasta, ini juga mengangkat nama dan kualitas pondok kami,” ujarnya.

Senada pun disampaikan oleh Ketua Yayasan Ponpes Az-Zahra Jembayan, Mohammad Jamhari, bahwa pihaknya sangat membutuhkan kerjasama yang dijalankan dengan pihak FEBP UMKT, karena munurutnya selama ini yayasanya lebih fokus belajar agama, jadi pendidikan umum masih terbilang minim.

“Maka kerjasama ini kami lakukan bertujuan untuk lebih banyak mengenal pendidikan umum kepada santri dan santriwati agar mereka melek dengan pengetahuan formal,” pungkasnya.

Suasana sesi foto bersama usai kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan FEBP dan Mahasiswa Magister Manajemn UMKT di Ponpes Az-Zahra.

Apalagi, kata Jamhari, kerjasama tersebut lebih fokus pada kegiatan tentang kewirausahaan atau bisnis sangat penting untuk mengedukasi kepada santri santriwati agar masa depannya lebih sukses.

“Setelah tamat, mereka bisa berkarir dimana-mana dunia perusahaan, menjadi pembisnis, pengusaha yang kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan pontensi teknologi yang ada,” harapnya.

Sebagai informasi, Ponpes Az-Zahra memiliki dua lembaga pendidikan yaitu SMP dan SMA Tulung Agung yang dinaugi oleh Yayasan Pompes Az-Zahra Jembaya yang dirintis sejak Juli 2019 silam.

Pendirinya adalah Mohammad Jamhari dengan menerapkan kurikulum yang kolaboratif, pengajaran tahfizul qur’an, bahasa Arab, Ilmu alat dan ilmu lainnya.

Semua santri dan santriwatinya saat ini berjumlah 150 semuanya diasramakan, makan dan minum telah disiapkan oleh tim juru masak, sehingga santri hanya fokus belajar dan tidur yang teratur sesuai jadwal dan aturan yang diterapkan oleh Pempes Az-Zahra tersebut.

Ponpes Az Zahra Jembayan terletak di Jalan Poros Samarinda Tenggarong, Gg. Langsat RT. 002 desa Jembayan Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara.

Saat ini, Ponpes Az-Zahra tengah membuka pendaftaran santri dan santriwati baru tahun ajaran 2022/2023, segeralah mendaftar bagi orang tua yang ingin menjadikan anaknya sebagai penghafal Alqur’an dan mahir berbahasa arab.

Hingga saat ini, sekitar 80 persen santri dan santriwati berasal dari Samarinda, sisanya berasal dari Tenggarong.

[Sdh]