Infokaltim.id, Samarinda– Dua kabupaten di Kalimantan Timur, Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser, bersiap menjadi tuan rumah Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) 2025.
Namun lebih dari sekadar ajang adu kemampuan, Kejurprov kali ini menjadi bagian dari langkah strategis Dispora Kaltim dalam menggarap sistem pembinaan atlet yang lebih tertata.
Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim, Agus Hari Kesuma, kejuaraan ini adalah bagian dari proses evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pembinaan olahraga di daerah.
“Ini bukan hanya tentang menang atau kalah. Kami ingin menguji apakah sistem baru yang kami rancang benar-benar efektif di lapangan,” ujarnya, Selasa (20/5/2025).
Salah satu elemen penting dalam transformasi ini adalah penerapan Rencana Aksi Daerah (RAD) di bidang olahraga.
RAD disusun sebagai kerangka kerja untuk memperkuat pembinaan atlet melalui pendekatan jangka menengah yang terstruktur dan terukur.
Agus menjelaskan bahwa RAD juga memuat agenda reformasi tata kelola olahraga daerah, termasuk inovasi dalam pelatihan dan pengelolaan SDM olahraga.
“Kami tak ingin sekadar menargetkan medali. Pembinaan harus menjadi sistem yang membentuk budaya prestasi dan berkelanjutan,” katanya.
Sebagai bagian dari upaya itu, Dispora Kaltim menerapkan dua pendekatan pembinaan: desentralisasi dan sentralisasi.
Akademi-atlet lokal menjadi ujung tombak desentralisasi, sementara atlet terbaik dikumpulkan dan digembleng secara intensif melalui program SKOPDA (Sentra Kompetensi Olahraga Daerah).
“Daerah diberi ruang untuk berkembang, tapi atlet unggulan tetap harus masuk ke sistem pelatihan yang lebih disiplin dan terpadu,” lanjut Agus.
Dorongan untuk pembinaan yang terstruktur juga datang langsung dari Gubernur Kaltim, yang meminta agar pembinaan atlet tidak lagi berjalan secara sporadis atau insidental.
Meski Kaltim dikenal menyimpan banyak bakat di berbagai cabang olahraga seperti pencak silat, atletik, dan panjat tebing, tantangan besar masih membayangi, mulai dari fasilitas terbatas hingga ketimpangan pembinaan antara kota dan daerah.
Melalui Kejurprov yang akan digelar dalam waktu dekat, Dispora berharap bisa menilai langsung apakah pendekatan baru ini mampu menjawab tantangan tersebut.
“Kalau hanya berhenti di atas kertas, semua ini tidak akan berarti. Lapanganlah yang akan menentukan,” tutup Agus.
[Anr|Anl|Dispora Kaltim]