Infokaltim.id, Samarinda- Menjelang gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) berikutnya, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah strategis tidak hanya dalam hal pelatihan fisik, tapi juga dalam membentuk mental juara para atlet.
Salah satu pendekatan yang diusung adalah dengan mengusulkan peningkatan insentif bagi para atlet berprestasi.
Menurut Nurdin, Analis Kebijakan Ahli Muda di Bidang Kemitraan dan Penghargaan Atlet Dispora Kaltim, pemberian bonus tidak semata-mata bentuk penghargaan, tetapi juga alat motivasi yang dapat memberikan dorongan psikologis positif bagi atlet saat bertanding di panggung nasional.
“Pada PON Papua lalu, atlet peraih medali emas untuk nomor individu memperoleh Rp250 juta. Untuk edisi mendatang, kami sedang berupaya agar nominal tersebut bisa ditingkatkan melalui pembahasan dengan pimpinan daerah,” ungkap Nurdin pada Jumat (4/7/2025).
Lebih dari sekadar angka, Nurdin menekankan pentingnya rasa dihargai. Ia percaya bahwa atlet yang merasa diperhatikan dan didukung akan tampil lebih maksimal dan penuh percaya diri.
“Bukan hanya soal jumlah bonus, tapi lebih kepada bagaimana pemerintah menunjukkan apresiasi atas perjuangan atlet. Itu berdampak langsung pada semangat mereka di arena,” tambahnya.
Pada PON sebelumnya, Kaltim berhasil menempati posisi ketujuh dalam klasemen perolehan medali.
Capaian itu cukup positif, namun Nurdin melihat adanya peluang untuk meraih hasil yang lebih tinggi dengan sinergi yang lebih kuat antara seluruh pihak terkait.
“Kita pernah di posisi tujuh, tapi bukan berarti kita harus puas di sana. Masih banyak potensi yang bisa dimaksimalkan,” ujarnya.
Dispora Kaltim saat ini terus melanjutkan program pembinaan atlet, mencakup latihan terpusat, bimbingan teknis, serta penyediaan fasilitas yang memadai.
Pemberian bonus dianggap sebagai salah satu dari sekian banyak elemen dalam membangun ekosistem prestasi olahraga yang kokoh dan berkelanjutan.
Nurdin juga menegaskan bahwa kesiapan fisik dan mental menjadi dua aspek utama yang terus dipantau.
Menurutnya, disiplin latihan dan semangat yang terjaga akan menjadi fondasi bagi keberhasilan atlet di PON nanti.
“Fokus utama sekarang adalah menjaga ritme latihan, menjaga kesehatan, dan mempertahankan motivasi. Soal bonus, itu akan menyusul sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah,” tuturnya.
Dengan kerja sama antara pemerintah, pelatih, dan komunitas olahraga, Kalimantan Timur menatap PON dengan optimisme tinggi.
Pendekatan menyeluruh yang mencakup pembinaan dan penghargaan diharapkan mampu mencetak atlet berprestasi dengan mental juara yang tangguh dan berintegritas.
[Anr|Anl|Dispora Kaltim]