Infokaltim.id, Samarinda- Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra, mengungkapkan harapannya agar komunikasi antara DPRD dan Pemerintah Kota Samarinda dapat lebih intens di periode kedua kepemimpinan Wali Kota Andi Harun.
“Kelihatannya untuk periode ini, dia lebih meningkatkan komunikasi dengan DPRD lebih intens lagi. Supaya ya mungkin belakangan ini sering terjadi miskomunikasi antara pemerintah kota dan DPRD,” ungkap politisi PKS dari Dapil 2 ini kepada wartawan.
Samri juga menambahkan bahwa komunikasi yang baik menjadi kunci keberhasilan kepemimpinan Andi Harun pada periode 2025-2030. Menurutnya, dalam sambutannya Wali Kota telah menyampaikan komitmen untuk membangun komunikasi yang lebih baik dengan legislatif.
“Nah dalam sambutannya tadi sudah beliau menyampaikan kan bahwa komunikasi akan dibangun di periode yang kedua ini,” imbuhnya.
Diketahui, dalam pidato sambutan tersebut, Wali Kota Samarinda menyampaikan visi “Samarinda Maju, Kaltim Maju” untuk periode 2025-2030. Visi tersebut memiliki lima misi utama, di antaranya mewujudkan SDM Samarinda yang unggul, ekonomi yang inklusif, infrastruktur berkualitas, Samarinda layak huni, dan tata kelola pemerintahan yang inovatif.
Samri juga mengungkapkan kemiripan antara sambutan pada awal periode pertama dengan sambutan pada periode kedua kepemimpinan Andi Harun. “Sebenarnya sambutan yang disampaikan beliau ini itu kurang lebih dengan sambutan ketika menjabat DPRD awal. Kayaknya sama aja kurang lebih,” katanya.
Meski demikian, Ketua Komisi I DPRD ini tetap berharap ke depannya hubungan kedua lembaga dapat lebih harmonis. “Ya kita tinggal menunggu ke depannya. Mudah-mudahan kita ini bisa sinergi, bisa berjalan bersama-sama,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Samri mengibaratkan hubungan DPRD dan Pemerintah Kota seperti pasangan suami istri yang terkadang bertengkar tetapi tetap harmonis. “Tidak ada lagi seolah-olah kedua institusi ini seperti bermusuhan. Padahal kita seharusnya itu seperti suami istri. Ya saling mengingatkan. Bertengkar biasa,” ujarnya.
“Kan orang di suami istri itu kan kadang-kadang juga ada pertengkaran. Tapi itu bumbu-bumbu. Supaya kemudian setelah pertengkaran jadi harmonis kembali. Karena kalau tidak ada pertengkaran, tidak ada apa namanya. Kerikil-kerikil kita itu tidak harmonis,” tutupnya.
[Arya|Anl|Adv]